7 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Fitri, Mandi Besar hingga Pulang Lewati Jalan Berbeda

- 12 Mei 2021, 14:48 WIB
Melakukan mandi wajib adalah hal yang penting untuk menghilangkan hadast besar. namun ada beberapa hal yang membuat mandi wajib tidak sah.
Melakukan mandi wajib adalah hal yang penting untuk menghilangkan hadast besar. namun ada beberapa hal yang membuat mandi wajib tidak sah. /pixabay/Olichel

MANTRA SUKABUMI - Amalan Sunnah bukan hanya ada saat bulan puasa Ramadhan saja, namun ada juga amalan khusus yang bisa dilakukan di Hari Raya Idul Fitri.

Terdapat beberapa Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Fitri yang bisa Anda lakukan, dimulai dari mandi besar hingga pulang melewati jalan berbeda.

Untuk menambah pahala kebaikan di hari kemenangan, berikut ini deretan Amalan Sunnah yang bisa Anda amalkan di Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Sebut Rachland Nashidik Diperlakukan Biadab oleh Buzzer Jokowi, Ade Armando: Siapa yang Selingkuh?

Simak Amalan Sunnah lainnya yang bisa Anda lakukan di Hari Raya Idul Fitri, seperti dirangkum mantrasukabumi.com dari bebagai sumber pada Rabu 12 Mei 2021.

1. Mandi besar

Rasulullah biasa mandi sebelum berangkat sholat ‘id. Demikian pula para sahabat.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (HR. Ibnu Majah)

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liyaumi ‘iidil fithri sunnatan lillaati ta’aala.

Artinya:
"Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Fitri sunnah karena Allah Taala

2. Memakai pakaian terbaik dan wangi-wangian

Rasulullah mengenakan pakaian terbaik ketika sholat ‘id. Beliau juga memerintahkan sahabat mengenakan pakaian terbaik. Sebagaimana hadits dari Hasan As Sibhti.

Baca Juga: Ruhut Sebut TKA Datang untuk Amankan Investasi, Fery Koto: Kira-Kira Pekerjaan Apa untuk Mereka

أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في العيدين أن نلبس أجود ما نجد ، وأن نتطيب بأجود ما نجد

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar pada hari raya mengenakan pakaian terbagus dan wangi-wangian terbaik. (HR. Hakim)

Dianjurkan menggunakan wewangian, khususnya bagi pria, sebagaimana hadits di atas. Adapun bagi kaum muslimah, sebaiknya tidak menggunakan parfum yang baunya tajam karena ada hadits yang melarangnya.

3. Makan sebelum sholat Idul Fitri

Pada hari Raya Idul Firti disunahkan untuk makan sebelum melaksanakan salat.

Sementara saat Salat Idul Adha, disunahkan untuk makan setelah salat.

4. Takbiran saat menuju tempat sholat

Disunnahkan takbiran saat berangkat menuju tempat sholat. Di antara lafazh takbir, boleh dua kali takbir, boleh pula tiga kali takbir.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

(Allohu akbar, Allohu akbar, laa ilaaha illalloh wallohu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd)

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Sholat Idul Fitri di Rumah Lengkap dengan Teks Khutbah Idul Fitri 2021

5. Mengajak keluarga dan anak-anak termasuk wanita haid

Bagi para wanita yang sedang menstruasi tetap bisa berangkat ke tempat salat Idul Fitri dilaksanakan.

Dari Ummu ‘Athiyah radliallahu ‘anha mengatakan:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk mengajak keluar gadis yang baru balig, gadis-gadis pingitan
dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul Adha.

6. Berjalan kaki

Dianjurkan berjalan kaki baik saat pergi maupun pulang. Tidak naik kendaraan kecuali ada hajat, misalnya sangat jauh. Sebagaimana hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang. (HR. Ibnu Majah)

Baca Juga: Apakah Puasa Syawal Harus 6 Hari Berturut-turut, Kapan dan Berapa Lama Waktu untuk Puasa Syawal

7. Pulang melewati jalan yang berbeda

Disunnahkan pula mengambil jalan berbeda saat pergi dan pulang, tujuannya untuk menyapa tetangga atau silaturahmi. Sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘id, beliau lewat jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang. (HR. Bukhari).***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah