Apakah Puasa Syawal Harus 6 Hari Berturut-turut, Kapan dan Berapa Lama Waktu untuk Puasa Syawal

- 12 Mei 2021, 07:10 WIB
Ilustrasi// ketentuan-ketentua melaksnakan puasa syawal
Ilustrasi// ketentuan-ketentua melaksnakan puasa syawal /Ahmad Ardity/Pixabay/

MANTRA SUKABUMI - Sebagaimana dianjurkan Rasul SAW, usai puasa Ramadhan dianjurkan puasa 6 hari di bulan Syawal.

Lalu apakah puasa Syawal itu harus dilakukan 6 hari berturut-turut? atau apakan bisa dilakukan secara terpisah selama bulan Syawal.

Untuk menjawab pertanyaan puasa sunnah 6 hari Syawal itu, simaklah penjelasan para ulama dalam artikel ini.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Tanggapi Tiada Shalat Ied di Masjid Istiqlal, Cholil Nafis: Shalat Jumat Bisa, Shalat Ied Harusnya Bisa

Puasa Syawal dikerjakan setelah berpuasa Ramadhan selama 30 hari yang dilanjutkan dengan puasa Syawal selama 6 hari.

Kapan puasa Syawal dilakukan? Puasa Syawal dikerjakan pada 2 Syawal. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan dibawah.

Dalam tata cara melaksanakan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, ulama berbeda pendapat tentang tersebut.

Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal boleh dilakukan dengan cara terpisah-pisah.

Namun ada juga ulama yang berpendapat bahwa puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal lebih utama dilakukan secara berturut-turut.

Baca Juga: Benny Wenda Tuntut Presiden Jokowi: Saya Minta Polisi Bebaskan Victor Yeimo

Maksud daripada berturut-turut yaitu langsung melaksanakan puasa pada hari kedua pada bulan Syawal.

Mengutip dari kitab 'Marhaban ya Ramadhan', berikut ini beberapa pendapat ulama mengenai cara melaksanakan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal:

1. Menurut pendapat yang kuat dalam madzhab Al Imam Syafi'i dan Al Imam Ibnul Mubarak, yang lebih utama adalah berpuasa secara berturut-turut.

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan At Thabrani, sebagai berikut:


من صام ستة ايام بعد الفطر متتابعة فكانما صام السنة (رواه الطبراني)

Man Shama Sittata Ayyamin Ba'dal Fitri Mutatabi'atan Fakaannama Shamaas Sanata

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa enam hari setelah hari raya idul fitri secara bersambung ( berturut-turut ), maka dia sama seperti seseorang yang telah berpuasa setahun". (HR Ath Thabrani).

Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Fitri di Rumah, Lengkap Teks Susunan Acara Terbaru 2021

Hal ini bermaksud agar dapat menyegerakan dalam melaksanakan ibadah, dan dikhawatirkan jika ditunda, maka terdapat sesuatu yang dapat menghalangi untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal.

2. Menurut pendapat Al Imam Abu Hanifah, yang lebih utama adalah berpuasa dengan cara terpisah-pisah dalam masa bulan Syawal.

3. Menurut pendapat Al Imam Waqi dan Al Imam Ahmad, berpuasa secara berturut-turut atau terpisah-pisah hukumnya adalah sama.

Itulah beberapa pendapat para ulama mengenai perihal puasa Syawal. Semoga bermanfaat.*

Editor: Fauzan Evan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah