Niat dan Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal, Lengkap Tulisan Arab Latin dan Artinya

- 14 Mei 2021, 21:50 WIB
Niat dan Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemah
Niat dan Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemah /Pexels/Naim Benjelloun

MANTRA SUKABUMI - Puasa qadha Ramadhan adalah pengganti puasa yang tidak sempurna dan ada baiknya harus segera diganti di bulan Syawal.

Umat muslim yang mengganti qadha puasa Ramadhan di bulan Syawal wajib membaca niat puasa di malam hari.

Niat dan tata cara puasa qadha terdapat sedikit berbeda dengan niat puasa saat Ramadhan.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: UYM Unggah Foto Jokowi Sungkem ke KH Ma'ruf Amin, Netizen: Jilat Terus Sampai Dapat Jatah Komisaris Utama

Berikut ini niat dan tata cara puasa qadha Ramadhan di Bulan Syawal, lengkap tulisan Arab, latin dan terjemahnya, seperti dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Jumat 14 Mei 2021.

Adapun niat puasa qadha Ramadhan dalam tulisan Arab, latin dan terjemah adalah sebagai berikut:

Niat puasa qadha Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Terjemah: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Apabila seseorang tidak mengganti puasa hingga masuknya bulan Ramadhan berikutnya, padahal sebelumnya ada kemampuan dan kesempatan untuk mengganti puasa, maka ia dianggap orang yang berdosa.

Baca Juga: Jessica Iskandar Ngiler Lihat Transferan Ruben Onsu ke Sarwendah: Aku Juga Mau

Mengenai puasa qadha dilakukan di bulan Syawal, hal ini diperbolehkan, namun dalam pelaksanaannya puasa qadha Ramadhan dan puasa Syawal dianjurkan dilakukan terpisah.

Hal ini karena saat melaksanakan keduanya secara terpisah, Anda akan dapat memiliki pahala yang lebih besar.

Imam Ar-Ramli dalam bukunya Nihayatul Minhaj ila Syarh al-Minhaj menyatakan bahwa meski diperbolehkan untuk menggabungkan kedua puasa, akan lebih besar pahalanya jika dilakukan secara terpisah.

Mengenai tata cara puasa qadha Ramadhan ada dua pendapat ulama tentang puasa Syawal.

Pendapat pertama, puasa qadha harus didahulukan karena merupakan kewajiban.

Baca Juga: Nama Penerima Bantuan BLT BPUM UMKM bisa Cek di Link BRI dan BNI

Hukum wajib lebih utama dilaksanakan daripada sunnah. Selain itu, tidak ada yang tahu apakah usia manusia cukup untuk menuntaskannya.

Adapun jika tidak sampai melaksanakan puasa Syawal, niatnya sudah sampai dan akan mendapatkan pahala dari Allah.

Kedua, pendapat lebih longgar yang menyatakan boleh mendahulukan puasa Syawal dengan merujuk Al Quran Surat Al Baqarah (2) ayat 184.

“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.”

Baca Juga: Ziarah Kubur Dilarang tapi Mal Dibuka, Fadli Zon Tegur Anies Baswedan: Ganggu Rasa Keadilan

Dalam ayat tersebut tidak ada ketentuan kapan melaksanakan qadha puasa. Yang penting sebelum Ramadhan berikutnya tiba hutang puasa sudah terbayar.***

Editor: Fauzan Evan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x