MANTRA SUKABUMI - Inilah kisah "Bucin" seorang ulama yang merasakan gejolak cinta dengan mengungkapnya tetap dalam syariat Islam ala Ibnu al-Jauzi.
Tidak ada yang salah dengan perasaan yang dinamakan Cinta, bahkan seorang ulama yang romantis Ibnu al-Jauzi pernah mengalami "Bucin" namun tetap dalam koridor Islam.
Bagaimana kisah cinta seorang ulama bernama Ibnu al-Jauzi yang sangat romantis memperlakukan pasangannya dengan sangat baik.
Dilansir mantrasukabumi.com dari iqra.id pada 15 Desember 2020. Cinta adalah perasaan yang bersifat naluriah bagi manusia. sebagai manusia normal, pasti pernah merasakan cinta. Cinta kepada keluarga, kepada guru, kepada harta, pekerjaan, wanita, bahkan cinta kepada diri sendiri sekalipun.
Potensi cinta selalu ada dalam hati insan. Cinta akan menjadi potensi yang baik selama proporsional sesuai objek yang dicintai. Dan selama perasaan cinta itu diekspresikan dengan tanpa melebihi batasan-batasan syari’at.
Dalam hal mencintai lawan jenis, sebagian pakar biasa menyebutnya sebagai asmara. ini biasa dialami oleh muda-mudi ketika menginjak usia remaja. Hal ini adalah biasa dan naluriah. Dan demikian juga sudah menjadi keharusan bagi seorang suami untuk mencintai istrinya sepenuhnya.
Namun sayangnya, mencintai lawan jenis seringkali justru distigmakan sebagai hal yang “negatif”. Apalagi karena selama ini mencintai lawan jenis diidentikkan dengan istilah “pacaran”.