Susunan Wirid pada Hari Jumat Menurut Imam Al Ghazali

- 9 Juli 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi dzikir.
Ilustrasi dzikir. /Pixabay/777546

Cukupi aku dengan harta halal-Mu, bukan dengan yang haram. Isilah hari-hariku dengan taat kepada-Mu, bukan mendurhakai-Mu.

Cukupi diriku dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu. Sesudah itu, sang Hujjatul Islam menyarakan kita untuk melaksanakan shalat dua rakaat atau enam rakaat (tiap dua rakaat salam).

sebab Rasulullah pernah meriwayatkan tentang hal itu dalam berbagai kesempatan. Imam al-Ghazali juga menganjurkan, usai shalat Jumat seseorang agar tetap berada di masjid hingga maghrib, atau setidak-tidaknya waktu ashar.

Sebab sepanjang hari Jumat ada saat-saat mustajab yang dirahasiakan.

Barangkali dengan tetap berada di masjid kita mendapati momen spesial itu pas ketika kita sedang khusyuk-khusyuknya, merendahkan diri kepada Allah.

Tentu saja selama di masjid tak disarankan kita bergabung di forum ngobrol atau majelis yang mubazir, kecuali forum keilmuan yang kian mendekatkan diri kita kepada Allah dan semakin menjauhkan ikatan hati kita kepada dunia.

Kata Imam al-Ghazali:

فكل علم لا يدعوك من الدنيا إلى الآخرة فالجهل أعود عليك منه

“Tiap ilmu yang tak mendorongmu menjauh dari (cinta) dunia, mendekatkan kepada (cinta) akhirat, bodoh atas ilmu itu lebih bagus daripada menguasainya.”

Tampak sekali dalam sebagai anjuran Imam al-Ghazali di atas, beliau mengandaikan bahwa seseorang mengkhususkan hari Jumat untuk lebih intensif beribadah.

Hal ini dikarenakan sejumlah keistimewaan di dalamnya dibanding hari-hari pada umumnya.

Bila dalam satu tahun, kita dianjurkan makin giat taqarrub selama sebulan penuh Ramadhan.

maka dalam konteks hitungan minggu momen itu terletak pada selama sehari penuh Jumat. Wallahu a'lam.***

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah