Susunan Wirid pada Hari Jumat Menurut Imam Al Ghazali

- 9 Juli 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi dzikir.
Ilustrasi dzikir. /Pixabay/777546

MANTRA SUKABUMI - Dalam Bidâyatul Hidâyah, Imam Abu Hamid al-Ghazali menyebut hari Jumat sebagai hari raya kaum mukmin (‘îdul mu’minîn).

pernyataan ini selaras dengan hadits riwayat Imam Thabrani. Kemuliaan terhampar luas yang memang disediakan khusus oleh Allah untuk hamba-hamba-Nya.

Jumat, lanjutnya, juga merupakan saat-saat tepat dan penting bagi umat untuk memanjatkan doa.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Salah satu waktu manjur bagi terkabulnya doa adalah pada hari berjuluk sayyidul ayyâm (rajanya hari) ini.

Amalan Jelang Jumatan Karena istimewanya hari Jumat, Imam al-Ghazali bahkan menyarankan agar umat Islam mempersiapkan diri menyambut hari Jumat sejak hari Kamis.

dimulai dengan mencuci baju, lalu memperbanyak membaca tasbih dan istighfar pada Kamis petang karena saat-saat tersebut sudah memasuki waktu keutamaan hari Jumat.

Selanjutnya, kata Imam al-Ghazali, berniatlah puasa hari Jumat sebagai rangkaian dari puasa tiga hari berturut-turut Kamis-Jumat-Sabtu, sebab ada larangan puasa khusus hari Jumat saja.

Tatkala memasuki waktu subuh hari Jumat, seseorang dianjurkan melaksanakan mandi Jumat.

Status amalan ini adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), dan wajib bagi seseorang yang malamnya mengalami “mimpi basah” atau bersebadan suami-istri yang membuatnya menanggung hadats besar.

Selepas mandi, hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah soal pilihan pakaian.

Menghias diri dengan pakaian serbaputih adalah pilihan terbaik sebab merupakan pakaian yang paling dicintai Allah (ahabbuts tsiyâb ila-Lâh).

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah