Nasehat Umar Bin Khattab Kepada Para Suami agar Perlakukan Istri seperti Ini

- 11 Juli 2021, 20:30 WIB
Nasehat Umar Bin Khattab Kepada Para Suami, agar Perlakukan Istri seperti Ini./*
Nasehat Umar Bin Khattab Kepada Para Suami, agar Perlakukan Istri seperti Ini./* /Pixabay.com/Mohamed_hassan/ Pixabay.com/Mohamed_hassan



MANTRA SUKABUMI - Umar bin Khattab adalah sosok mukmin yang memiliki karakter tegas dan keras dalam membela kebenaran.

Figur pemberani dalam membela kebenaran sekaligus hatinya penuh kelembutan ketika bermuamalah dengan istrinya.

Menonjol jiwa kepemimpinannya tetapi tetap tawadhu' serta bersabar dalam berinteraksi dengan pasangan hidupnya.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Sungguh romantika kehidupan rumah tangganya penuh pesona dan bisa dijadikan teladan.

ketika timbul bibit-bibit persoalan rumah tangga. Sifatnya arif bijaksana dan beliaulah tipikal suami yang bertanggung jawab, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube @Doa Pedia pada Minggu, 10 Juli  2021.

Sungguh beruntung wanita yang memiliki suami ideal. Sebagaimana sosok menakjubkan seorang Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu.

Diriwayatkan bahwa seorang pria datang ke rumah Umar bin Khaththab hendak mengadukan keburukan akhlak istrinya.

Maka ia berdiri di depan pintu menunggu Umar keluar. Lalu ia mendengar istri Umar bersuara keras pada suaminya dan membantunya.

Sedangkan Umar diam tidak membalas ucapan istrinya, pria itu lalu berbalik hendak pergi sambil berkata: "Jika begini keadaan Umar dengan sikap keras dan tegasnya, dan ia seorang Amirul Mu'minin, maka bagaimana keadaanku?"

Umar keluar dan melihat orang itu berbalik (pergi) dari pintunya. Maka Umar memanggilnya dan berkata, "Apa keperluanmu wahai pria?" la menjawab:

"Wahai Amirul Mu'minin semula aku datang hendak mengadukan kejelekan akhlak istriku dan sikapnya yang membantahku.

Baca Juga: Tuntunan Islam Saat Hadapi Covid 19 dan Kisah Umar Bin Khattab

Lalu aku mendengar istrimu berbuat demikian, maka aku pun kembali sambil berkata, "Jika demikian keadaan Amirul Mu'minin bersama istrinya maka bagaimana dengan keadaanku?"

Umar berkata,"Wahai saudaraku, sesungguhnya aku bersabar atas sikapnya itu karena hak-haknya padaku.

Dia yang memasakkan makanan, yang membuat rotiku, yang mencucikan pakaianku, yang menyusui anak-anakku dan hatiku tenang dengannya dari perkara yang haram karena itu aku bersabar atas sikapnya".

Pria itu berkata, "Wahai Amirul Mu'minin demikian pula istriku". Berkata Umar, "Bersabarlah atas sikapnya wahai saudaraku..."

Dari episode indah Umar bin Khattab dalam bermuamalah dengan pasangannya, ada faidah penting yang bisa dijadikan acuan bagi keharmonisan pasutri.

-  Suami Hendaklah Mampu Menahan Diri

Sikap diamnya Umar bukan berarti ia tak membela diri, justru sebaliknya. Inilah sikap mulia seorang suami sekaligus sebagai pemimpin rumah tangga ia telah memberikan teladan dalam kebaikan akhlak.

Bukan pula ia membiarkan kesalahan istri, tapi saat situasi memanas, sama sekali tak kondusif untuk menasehati istri.

Terlebih lagi ketika ia segera membalas kemarahan istri, maka yang terjadi adalah perang mulut dimana ledakan emosi-emosi negatif akan menjadikan keduanya terjebak dalam pertengkaran, masing-masing mengemukakan alasan.

Disinilah, sosok suami shalih harus mampu mengendalikan diri, menjaga keadaan tetap stabil sehingga tak membuka kesempatan sekecil apapun bagi setan untuk masuk dan mengacaukan suasana.

Baca Juga: Inilah Biodata Habib Umar bin Hafidz, Beliau Tumbuh di Keluarga Shaleh dan Berilmu

Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.

Dan orang yang paling baik akhlaknya diantara kalian adalah yang paling baik pergaulannya terhadap istri" (HR. Imam Ahmad).

- Senantiasa Mengingat Kebaikan Pasangan

Ketika suami melihat kekurangan atau keburukan istri, hendaklah ia segera mengingat-ingat kelebihan dan kebaikan istrinya.

Ini kiat praktis agar suami tidak fokus pada kekurangan yang menyebabkan terjerumus pada penyesalan dan menumbuhkan kebencian.

Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak sepantasnya seorang suami benci pada istrinya.

Karena walaupun ia membenci sebagian akhlak istrinya, disisi lain ia akan menyukai akhlak-akhlaknya yang lain" (HR. Muslim).

- Kesabaran Berbuah Manis

Salah satu kunci lestarinya pernikahan adalah sabar dalam berinteraksi dengan pasangan ketika ada perkara-perkara yang membuatnya kurang berkenan.

Ketika sebuah sikap atau perbuatan masih bisa ditoleransi sebatas tidak bertentangan dengan syariat maka berlapang dadalah dan terimalah keadaan dengan berbaik sangka.

Jadilah orang yang mudah beradaptasi dan lembut demi keharmonisan pernikahan.

Ingat pesan bijak Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, "Wanita itu seperti tulang rusuk yang bengkok.

Bila engkau luruskan maka patah dan apabila engkau bernikmat-nikmat dengannya pun dapat engkau lakukan. Tetapi padanya terdapat kebengkokan" (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu).

Meskipun demikian seorang suami harus terus menerus membina istri, bagaimana menjadi figur wanita shalihah dan seorang istri hendaknya berjuang agar mampu menunaikan hak-hak suami sebatas kemampuan yang dia miliki.

Ketika keduanya mampu menjalani petunjukNya insyaallah biduk rumah tangga akan bahagia, semoga bermanfaat bagi kita semua.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x