Disisi lain, UAH juga menjelaskan adanya beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan pada bulan Muharram.
Mendzolimi diri dengan melakukan perbuatan maksiat pada bulan yang penuh berkah itu menjadi pantangan bagi umat muslim.
Kemudian, Ustadz Adi Hidayah menceritakan sebuah cerita di masa Nabi Muhammad SAW. Ia mengatakan orang jahiliah memiliki kesepakatan untuk menghentikan tindakan kriminal di bulan Muharram.
"Pokoknya semua perbuatan buruk mereka (orang jahiliah) hentikan di bulan-bulan yang penuh berkah itu," terangnya.
Oleh sebab itu, sebagai umat Nabi Muhammad sebaiknya melakukan muhasabah diri pada bulan Muharram mendatang.
Ustadz Adi Hidayat menyarankan di momen penuh berkah tersebut digunakan untuk melakukan hal-hal baik, minimal menjalankan dua puasa sunnah di bulan Muharram.
Dua puasa sunnah itu adalah puasa Asyura (10 Muharram) dan Tasu'a (9 Muharram). Masing-masing dari amalan tersebut ternyata memiliki keutamaan tersendiri.
Satu diantaranya adalah dapat mengampuni dosa di tahun sebelumnya. Adapun dosa yang diampuni adalah dosa-dosa kecil bukan dosa besar.***