Ustadzah Oki Setiana Dewi: Kenikmatan dan Bencana Lisan yang Sering Dilupakan, Penentu Surga dan Neraka mu

- 2 Agustus 2021, 19:25 WIB
Oki Setiana Dewi membagikan karakter dari anak ketiganya yang bernama Khadeejah Faatimah Abdullah pada netizen.
Oki Setiana Dewi membagikan karakter dari anak ketiganya yang bernama Khadeejah Faatimah Abdullah pada netizen. /Instagram/@okisetianadewi

MANTRA SUKABUMI – Ustadzah Oki Setiana Dewi mengatakan bahwa ada kenikmatan lisan dan bencana lisan yang sering dilupakan.
 
Kenikmatan lisan dan bencana lisan ini bisa jadi penentu surga dan neraka mu, dalam hal ini Ustadzah Oki Setiana Dewi menjelaskan dalam tausiyahnya.
 
Maka dalam hal ini Ustadzah Oki Setiana Dewi mengingatkan kepada setiap umat muslim harus berhati-hati dengan lisan karena harus menggunakannya dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
 
Karena berawal dari lisan yang tidak bertulan inilah bisa menjadi sebab dan banyak sekali orang masuk ke surga atau neraka karena lisan ini.
 
Dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube Oki Setiana Dewi Official pada Senin 2 Agustus 2021, ternyata ada nikmat yang Allah SWT Berikan kepada kita yang mungkin tidak disadari yakni nikmat berbicara dengan lidah, lisan kita ini alat penterjemah dan pengungkap isi hati.
 
Perhatikan penjelasan dalam surah Ar-Rahman ayat 1 – 4, yaitu sebagai berikut:
 
(4)عَلَّمَهُ الۡبَيَانَ (3)خَلَقَ الۡاِنۡسَانَۙ (2)عَلَّمَ الۡقُرۡاٰنَؕ (1)اَلرَّحۡمٰنُۙ
 
Artinya: (Allah) Yang Maha Pengasih (1) Yang telah mengajarkan Al-Qur'an (2) Dia menciptakan manusia (3) mengajarnya pandai berbicara (4).
 
Atau dijelaskan dalam surah Al-Balad ayat 8-9 yaitu Sebagai berikut:
 
(9) وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ (8) أَلَمْ نَجْعَل لَّهُۥ عَيْنَيْنِ
 
Artinya: Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata (8) Lidah dan dua buah bibir (9).
 
“Jadi nikmat yang sering kita lupakan yang Allah SWT berikan kepada kita adalah nikmat lisan ini kemampuan kita untuk berbicara untuk menerjemahkan isi hati kita,” Kata Ustadzah Oki Setiana Dewi.

Baca Juga: Usai Ditinggal Sang Ayah, Ustadzah Oki Setiana Dewi Ungkap Harapnya pada Sang Anak
 
Mari kita lihat Sabda Rasulullah SAW yang berkaitan dengan lisan ini. Pernah ada seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW
 
"Ya Rasul apakah atau sesuatu apa yang terbanyak yang dapat memasukan manusia ke dalam surga,”
 
“Maka Rasulullah SAW menjawab takwa kepada Allah dan akhlak yang baik"
 
“lalu ditanya lagi sesuatu apakah yang paling banyak yang dapat memasukan manusia ke dalam neraka."
 
"Lalu Rasulullah SAW menjawab mulut dan kemaluan"
 
Selain itu terdapat dalam hadits lain Rasulullah SAW ingatkan kepada kita semua , yang artinya sebagai berikut:
 
“Barang siapa yang dapat menjaga lisan dan kemaluannya karena ku maka aku akan menjamin untuknya surga."
 
Jadi nikmat lisan ini dipergunakan dengan sebaik-baiknya karena kalau tidak ternyata paling banyak orang masuk ke neraka salah satunya karena  tidak memperhatikan apa yang keluar dari mulutnya.
 
Lidah itu sesuatu yang tak bertulang kita mudah mengatakan sesuatu tanpa memikir dampaknya terlebih dahulu.
 
Sehingga alangkah lebih baik kalau kita berpikir dulu sebelum kita mengeluarkan kalimat demi kalimat. Karena bencananya luar biasa. bencana lidah itu luar biasa.apa saja sih bencana lidah, bencana lisan itu:
 
1. gunakan lidah atau lisan kita ini untuk berbicara yang batil atau yang sia-sia.
 
Lidahnya tidak dipergunakan untuk hal-hal yang positif, lidahnya untuk berdoa kepada selain Allah, atau lidahnya digunakan untuk berdusta atau bersaksi palsu.

Baca Juga: 5 Amalan Ringan Pengantar Anda Masuk Ke Surga, Umat Muslim Wajib Tahu
 
Bahwa Arab jahiliyah saja menganggap dusta itu adalah aib yang tercela dan memalukan dan orang-orang akan mengingat dalam waktu yang sangat panjang dan akan dicap sebagai pembohong.
 
- Ghibah dan Fitnah
 
Hati-hati banyak diantara kita yang menggunakan lisan kita ini nggak dipikir dulu sebelum kita berbicara kita pergunakan lisan kita ini untuk ghibah atau fitnah.
 
Hal ini pernah terjadi juga pada kisahnya Siti Aisyah RA bagaimana beliau difitnah. dijelaskan dalam surah An-nur ayat 11-26 Bagaimana Allah SWT pada akhirnya menurunkan jawaban atas beredarnya fitnah yang menimpa Siti Aisyah RA.
 
Karena pada saat itu siti Aisyah difitnah berselingkuh dengan salah seorang Sahabat Nabi Shofwan bin Muathol RA sehingga seluruh orang di Madinah percaya dengan fitnah itu.
 
Jadi lisan kita tidak boleh digunakan untuk Ghibah dan memfitnah sebagaimana dijelaskan surah Al hujurat ayat 12
 
- Namimah atau Adu domba
 
- Merendahkan orang atau Merusak kehormatan seorang Muslim
 
Pernah terjadi pada zaman Rasulullah SAW yang dialami oleh seorang Sahabat bernama Ibnu Mas’ud RA yang diejek-ejek karena kakinya kecil oleh sahabat-sahabat lainnya.
 
Maka Rasulullah SAW membela Ibnu Mas'ud RA yang mengatakan bahkan kakinya lebih berat kakinya dari pada gunung Uhud.
 
2. Kalau kita diam dari kebenaran yang wajib diucapkan makananya adalah ada maksiat di depan mata lalu kita diam saja.

Baca Juga: 5 Keistimewaan dan Keutamaan Puasa Arafah, Salah Satunya Tebus Dosa 2 Tahun Hingga Surga Arrayyan
 
Ingat perkataan Sufyan At Tsauri RA beliau berkata ibadah yang pertama kali adalah diam  kemudian menuntut ilmu, mengamalkan, menghafal, dan menyampaikannya.
 
Jadi gak boleh kalau orang Islam mengatakan, sudahlah maksiat urusannya dia saya menghargai kalau dia mau berbuat maksiat dia mau zina itu urusan dia.
 
seorang muslim kalau ada maksiat di depan mata tidak boleh diam saja, kata Rasulullah SAW halangi keburukan itu dengan kekuasaan mu, dengan tanganmu, kalau tidak bisa dengan lisan kalau tidak bisa ingkari bahwa perbuatan itu tidak benar dihadapan Allah SWT.
 
hati-hati dengan lisan kita karena bencana lisan atau bencana lidah itu bisa mengenai pribadi, masyarakat, atau umat islam secara  keseluruhan.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x