"Jadi enggak usah ngarep mati hati Selasa, nggak ngaruh, maksud Mbah Moen itu konteksnya ulama," jelas Gus Baha.
Baca Juga: Mbah Maimoen Zubair Yakin Indonesia Akan Jadi Negara Maju dan Makmur, Ini 2 Alasannya
"Kok enak semua Mbah? Jawab Saya, Mbah Moen pun tertawa, artinya begini, betapa khusnudzonnya Mbah Moen pada Allah SWT," pungkasnya.
Seperti diketahui, Mbah Moen wafat setelah melaksanakan salat Subuh, pada pukul 04.30 waktu setempat pada 6 Agustus 2019 di rumah sakit An-Nur Mekkah.
Mbah Maimoen kemudian dimakamkan di Ma'la, Mekkah. Makamnya berdekatan dengan makam guru beliau, Sayid Alawi al-Maliki al-Hasani dan makam istri Rasulullah saw, Sayyidah Khadijah.
Mbah Maimoen Zubair merupakan seorang ulama dan politikus Indonesia. Ia adalah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.
Dalam politik, Mbah Maimoen menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga ia wafat.
Mbah Maimoen juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang, selama 7 tahun.
Selain itu juga, Mbah Maimoen pernah menjadi anggota MPR RI mewakili daerah Jawa Tengah.
Dari silsilah, Mbah Maimoen merupakan keturunan ke-37 dari Baginda Nabi Muhammad SAW.