Ditanya Hukum Ngaji Lewat YouTube, Gus Baha: Berbuat Kebaikan Tak Perlu Minta Izin, Ini Dalilnya

- 21 Agustus 2021, 06:25 WIB
Ditanya Hukum Ngaji Lewat YouTube, Gus Baha: Berbuat Kebaikan Tak Perlu Minta Izin, Ini Dalilnya./
Ditanya Hukum Ngaji Lewat YouTube, Gus Baha: Berbuat Kebaikan Tak Perlu Minta Izin, Ini Dalilnya./ /Pixabay/prithpalbhatia9



MANTRA SUKABUMI - Dalam sesi kajian kitabnya, Gus Baha sebelumnya menjelaskan tentang mengaji melalui YouTube.

Menurut penyampaian Gus Baha, pada dasarnya megaji lewat YouTube adalah suatu kebaikan dan tek perlu meminta izin.

Bukan tanpa alasan, Gus Baha menyampaikan demikian karena ada landasan hukum dalam kitab fikih.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

"Jadi, dalam kitab fikih disebut iktifaan bi idznis-syar’i (إكتفاء بإذن الشرع), karena syara’ akan memberi izin sama kebaikan", ujarnya. Seperti diktip mantrasukabumi.com dari iqra.id.

Inilah yang menjadi landasan hukum bahwa mengaji atau mencari ilmu lewat platform YouTube atau media sosial lainnya itu diperbolehkan.

Karena alasan yang disebutkan di atas, tujuan tersebut sangat baik.

Lebih lanjut Gus Baha menyampaikan "Semua kebaikan itu cukup iktifaan bi idznis-syar’i (إكتفاء بإذن الشرع)",

Dalam kesempatan lain, Gus Baha juga pernah menyampaikan bahwa yang namanya kebaikan itu pasti sudah benar.

Baca Juga: Gus Baha Ditanya Soal Ngaji Lewat YouTube: itu Tetap Barokah karena Kebaikan Tak Perlu Minta Izin

Dengan ketemu langsung atau tidak, secara sanad itu sudah cukup.

Cuma ada kebenaran yang butuh jelimet (detail) dan butuh tahqiq (pengkajian). Nah, itu yang harus ketemu langsung.

Tapi, kalau kebenaran umum itu tidak perlu ketemu. Karena kebenaran bahasa lainnya adalah al-ma’ruf (المعروف), yakni sesuatu yang mudah dikenali oleh akal, nurani, dan sistem sosial.

Sedangkan lawan kata ma’ruf, munkar (المنكر) adalah sesuatu yang aneh.

Kata Gus Baha, kebaikan-kebaikan ini tidak butuh sanad karena semua pasti kenal.

Makanya, kebaikan itu disebut al-ma’ruf bermakna عرفه العقل (akal mudah menerima), sedangkan munkar bermakna أنكره العقل (akal menjadi aneh).***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah