Network
MANTRA SUKABUMI - Jarang diketahui, ternyata menurut Mbah Moen Nabi Muhammad SAW itu lahirnya 2 kali.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Gus Najih anak sulungnya Mbah Moen dalam satu kajian bersama santri.
Gus Najih pun mengungkapkan apa yang dimaksud Mbah Moen adalah kelahiran jasmani dan ruhani.
"Menurut Mbah Moen Nabi Muhammad itu lahirnya 2 kali," ujar Gus Najih seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun instagram @ppalanwarsarang pada Selasa, 24 Agustus 2021.
"Lahir jasmani dan lahir ruhani," sambungnya.
Lebih lanjut Gus Najih menjelaskan kelahiran jasmani dan ruhani Nabi Muhammad SAW tersebut.
"Lahir jasmani berupa lahir seluruh badan dan lahir Nur Muhammad SAW (ruhani)," ucaonya.
"Maksudnya Nur Muhammad keluar dari Sayyid Abdullah ke rahim Siti Aminah, itu pada 10 Rajab, malam Jumat," jelas Gus Najih.
"Nah kalau jasadnya lahir Senin, tanggal 12 Rabiul Awal," ujarnya.
Pada momen ketika Nabi Muhammad lahir, jazirah Arab diimpit oleh dua kekaisaran: Romawi dan Persia.
Baca Juga: Mbah Moen Bocorkan Cara Gapai Surga Hanya dengan Memandang Wajah
Kedua kekaisaran tersebut tengah memperebutkan wilayah Hijaz di Timur Tengah yang waktu itu belum terkuasai.
Di tengah konteks geopolitik semacam itu, Nabi Muhammad lahir di Makkah pada 571 M atau sekitar 1449 tahun lalu.
Dalam khazanah Islam, tahun kelahiran Nabi Muhammad dikenal dengan Tahun Gajah atau Aamun Fill.
Tahun Gajah menandai momen penting ketika raja vasal Ethiopia di Yaman, Abrahah bermaksud meratakan bangunan Ka'bah.
Pasukan Abrahah ini bertolak menuju Makkah dengan membawa gajah.
Ka'bah nyatanya tak pernah runtuh, dan pasukan Abrahah dihujani batu yang dilempar burung ababil, demikian dikisahkan dalam sumber-sumber resmi Islam.
Peristiwa penyerangan Ka'bah ini juga diabadikan dalam Alquran surah Al-Fiil.
Di "Tahun Gajah" itulah, bayi Muhammad lahir dari rahim Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhra sebagai anak yatim.
Baca Juga: Tak Hanya Gus Baha, Ternyata Masih Ada 2 Murid Kesayangan Mbah Moen, Siapa Saja?
Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal dalam perjalanan niaga dari Syam. Abdullah meninggal ketika singgah ke tempat saudara ibunya di Yatsrib.
Selepas Aminah melahirkan, Abdul Muthalib amat gembira dan membawa bayi yang baru lahir itu ke Ka'bah, serta memberinya nama Muhammad. Nama "Muhammad".***
