a. Ciri-ciri hadis maudhu (lemah) pada sanad (silsilah periwayat)
Berhubungan dengan masalah ini, ulama telah mengemukakan beberapa cara untuk mengetahui hadis maudhu berdasarkan pada perawi-perawinya:
Melalui pengakuan dari perawi (periwayat) tersebut yang menyatakan bahwa dia telah membuat
hadis-hadis tertentu.
Ini adalah bukti yang paling kuat untuk menilai suatu hadis.
Hal ini dilihat pada pengakuan yang dibuat oleh beberapa individu yang mengaku telah menciptakan hadis.
Melihat tanda-tanda atau bukti yang dianggap seperti pengakuan dan pemalsu hadis.
Cara ini tidak dapat dilakukan kecuali dengan mengetahui tahun lahir dan kematian perawi, serta melacak negeri-negeri yang pernah dikunjunginya.
Oleh sebab itu, ulama hadis membagi perawi kepada beberapa peringkat dan mengenali mereka dari semua sudut sehingga tidak tersembunyi sesuatupun keadaan perawi tersebut.
Dengan melihat pada perawi yang telah dikenal dan dinyatakan sebagai pendusta.
Baik melalui suatu riwayat yang berbeda dengan riwayat yang sahih, dan tidak ada perawi tsiqah yang meriwayatkannya.
b. Ciri-ciri hadis maudhu pada matan