Terkait nikmat kubur tersebut terdapat dalam sebuh hadits yang diriwayatkan dari Sayyidina Ali.
"Beliau ditanya, bagaimana arwahnya orang mukmin itu? Ada yang menjawab Jadi bukan sayyidina Ali, ada yang menjawab bahwa arwahnya itu ditempatkan Allah di dalam rongga seekor burung yang berkicau berpindah dari satu dahan ke dahan yang lain menikmati keindahan yang dilihatnya. Sayyidina Ali berkata orang mukmin arwahnya begitu mulia, tidak mungkin di tempatkan di rongga seekor burung, tapi bahwa dia hidup di dalam ketenangan bahagiaan dan lain sebagainya itu pasti," jelasnya.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Waqiah ayat 88 yang berbunyi:
فَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ () فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّةُ نَعِيمٍ () وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ () فَسَلَامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
Faammaa ingkaana minal muqarrabiin. Farauhuw waraihaanuw wajannatu na’iim. Waammaa ingkaana min ashhaabil yamiin. Fasalaamul laka min ashhaabil yamiin.
Artinya:
“Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan. Dan jika dia termasuk golongan kanan. Maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.” (QS: Al-Waqi’ah ayat 88-91).
Baca Juga: Bolehkah Bersedekah dengan Niat Dilancarkan Rezeki dan Disembuhkan Penyakit, Ini Kata Quraish Shihab
"Itu mereka menunggu, menunggu datangnya kiamat, dan menunggu datangnya kiriman dari orang-orang yang hidup, dari keluarganya, dari temannya," tambah Quraish Shihab.
Ayah Najwa Shihab lantas mengatakan jika dirinya pernah mendapat cerita yang bermakna simbolik terkait kiriman dari orang yang hidup kepada yang mati.