“Jadi Imam Malik itu kaya raya, dan Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban juga kaya, tapi beliau-beliau ini juga alim. Itu diakui sendiri oleh Imam Malik,” ujar Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha Ungkap jika Perempuan Memiliki Keinginan Seperti ini
Selain itum Gus Baha menerangkan bahwa Imam Syafi’i dibiayai oleh Imam Malik untuk pergi ke Irak guna menemui Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban.
Begitu tiba di kediaman beliau, Imam Syafi’i kaget karena si tuan rumah juga sangat kaya raya, bahkan saat itu ia tengah sibuk menata uang dan emas di ruang tamunya.
Dalam hati Imam Syafi’i sempat timbul pemikiran bahwa Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban adalah materialistis dan keduniawian.
Melihat Imam Syafi’i seperti aneh saat menyaksikan hartanya begitu banyak, Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban kemudian berkaya:
“Anda kagum ini, anda kaget ini. Kalau Anda menyoal orang saleh kaya, ini (harta) saya kasihkan kepada orang-orang fasik biar dipakai judi, selingkuh, maksiat, dan sebagainya,” kata Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban.
Lalu Imam Syafi’i menjawab: “Jangan, jangan, harta ini harus tetap di tangan orang saleh. Kalau jatuh ke tangan orang fasik, bisa bahaya.”
Baca Juga: Gus Baha: Jangan Mudah Menghakimi Allah yang Bisa Membolak-Balikkan Keadaan
Dialog antara orang alim Imam Syafi’i dengan Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban ini mengisyaratkan bahwa orang soleh boleh bahkan harus menguasai harta.