Ibnu Abbas mengatakan: “Diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah tanda-tanda kiamat. Tatkala Malaikat Jibril melewati penduduk untuk diutus kepada Nabi, penduduk langit pun mengucap takbir dan mengatakan bahwa sebentar lagi akan terjadi kiamat”.
Jika pengutusan Rasulullah SAW juga bagian dari pertanda bahwa kiamat itu sudah dekat, maka bagaimana bisa itu terjadi sedangkan sudah 1.000 tahun lebih sejak Nabi diutus hingga kini namun kiamat belum terjadi ?
Baca Juga: Ceritakan Kebaikan Mbah Moen, Gus Baha: Baik kepada Siapa Saja Termasuk Orang Fasik
Dalam buku Prediksi Akhir Zaman karya Muhammad Abduh Tuasikal dijelaskan, bahwa pemaknaan kata dekat berdasarkan ulmu dan ketentuan Allah berbeda dengan apa yang dipahami manusia.
Bisa jadi apa yang dekat bagi Allah, dianggap jauh oleh manusia. Hal ini juga ditegaskan dalam Al-Quran Surah Al-Ma’arij ayat 6-7, Allah berfirman:
إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُۥ بَعِيدًا
وَنَرَاهُ قَرِيبًا
Artinya: “Sesungguhnya mereka memandang siksaan itu jauh (mustahil). Sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi)”.
Maka kiamat bisa dikatakan dekat karena dilihat dari lamanya kehidupan sebelum umat Nabi Muhammad SAW itu ada.
Misalnya, jika dianalogikan bahwa umur dunia ini sudah 50 tahun lamanya, maka dari usia itu dunia sudah berjalan selama 45 tahun.
Artinya, sisa lima tahun ini jika dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya jelas lebih sedikit.