Heboh Ustadz Diisukan Ngaku Wali di Sukabumi, Begini Kata Gus Baha Terkait Wali: ada Wali Suka Main Bola

- 3 Oktober 2021, 09:10 WIB
Heboh Ustadz Diisukan Ngaku Wali di Sukabumi, Begini Kata Gus Baha Terkait Wali: ada Wali Suka Main Bola./
Heboh Ustadz Diisukan Ngaku Wali di Sukabumi, Begini Kata Gus Baha Terkait Wali: ada Wali Suka Main Bola./ /Tangkapan layar/ Instagram/ @kajian.gusbaha/Instagram/ @kajian.gusbaha



MANTRA SUKABUMI - Heboh seorang Ustadz di Surade Sukabumi diisukan mengaku wali, terkait itu dalam kajiannya Gus Baha pernah membahas terkait Wali.

Pengasuh Ponpes Tahfidz Qur'an LP3IA Kragan Rembang, Gus Baha menjelaskan macam-macam Wali.

Menurut Gus Baha jenis wali itu banyak, ada wali qutb, wali abdal bahkan ada wali amatir hingga wali toleran yang suka main bola.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Hal tersebut didapat Gus Baha dari kitab Imam Sya'roni bernamanya Al-Minan Al-Kubrowali.

"Saya pernah belajar kitab wali, Kitabnya Imam Sya'roni. Namanya kitab yaitu Al-Minan Al-Kubro. Imam Sya'roni itu wali kelas berat. Imam Sya'roni juga terkenal pengarang kitab Manaqib," ujarnya seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal youtube santri gayeng pada Minggu, 3 Oktober 2021.

Untuk diketahui, dalam ilmu tasawuf, Wali Abdal adalah sekelompok orang terpilih yang memiliki kedudukan mulia di sisi Allah.

Para Wali adalah sosok manusia pengganti yang diberi karunia khusus sepeninggal Para Nabi.

"Manaqib Syekh Abdul Qodir adalah karangannya Syekh Al-Barzanji, tapi beliau merujuk Kitab Manaqib yang dikarang oleh Imam Sya'roni," sambungnya.

Gus Baha menceritakan bahwa Imam Sya'roni pernah dipermalukan oleh wali lainnya. Dia pernah bertemu orang bercelana pendek sedang bermain bola di pantai.

"Tapi, ini jangan ditiru, biar kamu tahu. Beliau bercelana pendek ya mungkin pendeknya dekat lutut," ucap Gus Baha.

Beliau (Imam Sya'roni) ingkar, "Orang sore-sore kok memakai celana pendek, main bola di pantai".

Ternyata ketika beliau pulang, beliau melihat orang di antara langit dan bumi duduk di kursi, lalu beliau dipanggil: "Wahai Sya'roni, kamu tidak punya malu dengan aku. Orang tadi yang bermain sepak bola itu wali Abdal. Kamu itu wali baru kok tidak memiliki sopan."

Beliau bertanya, "Anda wali kok bermain sepak bola dan bercelana pendek?"

"Ya biarkan, aku lagi senang dengan umatnya Nabi. Namanya orang senang ya main sepak bola."

Lucu jawabnya. "Itu buka aurat!" kata Imam Sya'roni.

"Ya, ketika sholat Mazhabku Syafi'i, jadi aku sarungan, tapi kalau di luar sholat Mazhab Hambali."

Masih dijawab damai. Wali itu bilang: "Ana Sayyidul Mullamatiyah (aku ini Wali Qutb yang menjadi ketuanya, aliran Mulamatiyah."

Aliran Mulamatiyah ini adalah sekelompok wali yang tidak pernah sholat qabliyah juga tidak pernah sholat ba'diyah.

Tapi, mereka sangat rindu pada Allah. Cuma ingin menunjukkan kepada umatnya Nabi bahwa sholat ini tidak wajib.

Baca Juga: Heboh Hercules Insaf, Gus Baha: jika Preman Taubat Jadi Sering ke Masjid, I'tikaf dan Sopan, itu Kurang Pas

"Kalau pedagang sholat fardhu saja, tidak perlu qabliyah-ba'diyah. Orang yang kerja satpam tidak perlu qabliyah-ba'diyah. Sudah hidupnya susah, utang banyak, qabliyah-ba'diyah ruwet," ungkap Gus Baha.

Jadi sampai begitu. Ada umat Nabi yang jadi wali, saking kepengin umatnya Nabi yang tidak shalat qobliyah-ba’diyah agar tidak dicap jelek, dia seorang wali yang sangat merindukan Tuhan, tapi tidak pernah qabliyah-ba’diyah.

"Jangan mengira dia tidak sholat sunnah. Kalau malam dia shalat sunnah ratusan kali, tapi sendiri tidak ada orang yang tahu," ucapnya.

"Saya sampai sekarang jarang qabliyah-ba'diyah, tapi jangan kira dengan kalian, banyak kalian. Suatu keangkuhan kalau kalian bilang begitu," lanjut beliau.

"Meskipun mungkin kalian tahu kalau saya tidak qabliyah-ba'diyah, tapi jangan menyangka kalau shalatku banyak kalian. Bisa saja shalatnya banyak kalian, tapi pahalanya banyak saya," ujarnya.

Karena itu tadi, nirakati supaya umatnya Nabi jangan pernah tersiksa karena tidak shalat qabliyah-ba’diyah.

Fainna minhum al-ummal, karena banyak dari mereka yang pekerja kasar. Sudah perkerja kasar, hina, terlantar. Kayak apa tersiksanya kalau ditambah qabliyah-ba’diyah.

Kata Gus Baha Wali itu macam-macam. Dia bisa terbang. Makanya, Imam Sya'roni ditegur: "Kamu ini wali junior tahu tentang apa?"

"Coba sekarang sepak bola diharamkan, semua diharamkan, orang kecewa dengan Islam. Yang rugi kan Kanjeng Nabi," ujarnya.

"Wali itu ada yang tasamuh (toleran) suka sepak bola. Jalaluddin Rumi membuat tarian rumi. Macam-macam, wali itu banyak tidak hanya yang khusuk saja. Wali amatir itu ngajinya kurang banyak," pungkasnya.***

 

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah