"Itu tujuannya. Di Pondok Al Anwar Mbah Moen, sholat magrib itu akhir waktu, begitu pula subuh," ujar Gus Baha.
Menurut murid Mbah Moen tersebut, itu sebagai langkah mengabadikan ilmu jika sholat di awal waktu itu bukan perkara yang wajib.
"Meskipun lebih baik di awal waktu kita sepakat, tapi masalahnya jika semua awal waktu, lama-lama sholat akan dianggap problem," terangnya.
Baca Juga: Tata Cara dan Doa Iftitah Sholat Tahajjud Menurut Gus Baha yang Tidak Banyak Diketahui
Diantara problemnya beber Gus Baha, misalnya ada seseorang yang tengah dalam perjalanan, sedang makan, atau sedang melakukan sesuatu lalu tiba-tiba terdengar azan dan harus sholat, bisa berantakan nanti.
"Misal ada ibu yang sedang menyusui, baru 2 sedotan, tiba-tiba azan, terus si ibu itu lari untuk sholat, bisa kacau semua itu," katanya.
"Mbah Moen itu kalau sholat subuh sampai terang, padahal saya tahu beliau di rumah, wong saya pernah menemani beliau saat subuh, ngopi bareng,"
"Santri-santri pujian sampai menjerit, Kyai Maimoen malah tersenyum, ada yang memukul kentongan, subuh, subuh, Kyai sebenarnya gak tidur, sedang ngobrol dengan saya,"
"Kyai hanya tertawa, beliau tidak sedang tidur, tapi tetep di rumah, dan tahu santri pada protes, malah tersenyum," terangnya.
Mbah Moen lanjut Gus Baha mengatakan jika Nabi pernah bersabda, jika sholat awal waktu itu merupakan anugerah, sholat tengah waktu merupakan rahmat Allah, dan sholat akhir waktu itu ampunan Allah.