Gus Baha Sebut Emas Jadi Berharga Sejak Zaman Nabi Adam hingga Kiamat: Semua Orang akan Menyukaimu

- 6 Oktober 2021, 18:25 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha jelaskan bahwa sejak zaman Nabi Adam hingga kiamat sebuah emas akan tetap berharga
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha jelaskan bahwa sejak zaman Nabi Adam hingga kiamat sebuah emas akan tetap berharga /nu.or.id

 

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan emas merupakan barang berharga.

Menurut Gus Baha, emas jadi barang berharga sejak zaman Nabi Adam hingga hari kiamat kelak.

Hal itu lantaran emas diangkat derajatnya oleh Allah dan dijamin semua orang akan menyukainya.

Baca Juga: Manfaat Konsumsi Buah Kurma Muda dan Kurma Masak Secara Bersamaan, ini Dalil Hadisnya

Hal tersebut disampaikan Ketua Lajnah Mushaf UII Yogyakarta itu dalam cuplikan sebuah video yang diunggah akun Instagram @gayengco pada 2 Oktober 2021.

Menurut ulama kharismatik asal Rembang itu, saat Nabi Adam diusir Allah dari surga, semua makhluk menangis karena sedih kecuali emas.

"Masyhur itu di hadits-hasits qudsi, emas itu sampai bisa berharga mahal sejak zaman Nabi Adam hingga kiamat," ujar Gus Baha.

Gus Baha mengatakan jika emas merupakan makhluk yang paling angkuh yang berada di bumi.

"Karena emas itu paling angkuh, makhluk paling angkuh itu emas," sambung murid Mbah Maimoen Zubair itu.

Gus Baha kemudian menjelaskan saat Nabi Adam diusir dari surga, semuanya menangis kecuali emas.

Baca Juga: Allah Memiliki Hak Atas Setiap Muslim, Diantaranya dengan Pakai Aroma Harum dan Wewangian

Mereka merasa kasihan kepada Nabi Adam, sebab bagaimanapun Nabi Adam merupakan sebaik-baik makhluk.

"Emas kemudian ditanya oleh Allah, kamu kok tidak menangis? Padahal Adam Aku usir dari surga. Tidak sudi gusti, jawab emas," lanjut Gus Baha.

Gus Baha melanjutkan, emas menolak menangisi Nabi Adam karena Nabi Adam dianggap orang yang durhaka kepada Allah.

"Allah kemudian menjawab, sikapmu benar wahai emas. Aku janji akan Kuangkat derajatmu," beber Gus Baha.

"Tidak ada orang di dunia ini kecuali menyukaimu. Jadi kadang tidak simpati kepada orang maksiat itu malah dibenarkan Allah," smabung Gus Baha.

Karena itu menurut Gus Baha, emas termasuk makhluk yang kurang ajar pada Nabi Adam.

"Emas yang kurang ajar pada Nabi Adam itu yang kamu sukai, paham ya? Jadi dunia ini sudah terbalik," kata Gus Baha.

Menurut murid Mbah Moen itu, mestinya kita membenci emas sebab tidak memiliki simpati pada Nabi Adam.

Baca Juga: Keutamaan Dzikir Asmaul Husna Kalimat Asy Syahid, Berikut Dalil dan Khasiatnya

"Artinya begini, sebagian ciri taat menurut Imam Ghazali dan semua ulama menyukai karena Allah dan membenci karena Allah," jelas Gus Baha.

Hal itu senada dengan sabda Rasulullah SAW yang menyebut kesempurnaan iman saat mencintai dan membenci sesuatu karena Allah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الإِيمَانَ

“Siapa yang cintanya karena Allah, bencinya karena Allah, memberinya karena Allah dan tidak memberi pun karena Allah, maka sungguh telah sempurna keimanannya.” (HR. Abu Dawud).***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah