"Gimana Gus Baha itu kok membolehkan sholat di WC? Sebab disamakan seperti WC miliknya," sambung putra Kyai Nursalim itu.
Gus Baha kemudian menjelaskan jika toilet di Indonesia kebanyakan dipastikan najis, namum di toilet di Korea berbeda dengan kondisi di Indonesia.
Baca Juga: Gus Baha Ungkap Mbah Moen Sholat Subuh Saat Sudah Terang dan Malah Ngobrol, Ternyata Ini Alasannya
"Seperti WC-nya orang-orang kaya itu lho, ada kloset, lalu disini diberi batas kaca, terua disini ada tempat meletakkan handuk, lalu ruang olahraga, lalu ada wastafel untuk membasuh wajah,"
"Dan ada pengering, jadi ruangannya besar, ada AC dan blowernya, jadi nyaman kalau sholat disitu, gak masalah," jelas murid Mbah Mimoen Zubair itu.
Karena itu jangan disamakan sholat di toilet milik kebanyak masyarakat dengan toilet milik orang-orang kaya.
"Karena ruangan WC kalian itu sempit, tidak begitu maksudnya, mesti tidak pernah ngaji," kata Gus Baha.
"Makanya hidup itu dengan eksperimen jangan hanya menganalisis saja," pungkas Gus Baha.
Hal tersebut senada dengan sabda Rasulullah jika bumi merupakan masjid. Dari Jabir bin Abdullah al-Anshari: Rasulullah SAW bersabda:
أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أحَدٌ مِنَ الأنْبِيَاءِ قَبْلِي: نُصِرْتُ بالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وجُعِلَتْ لي الأرْضُ مَسْجِدًا وطَهُورًا، وأَيُّما رَجُلٍ مِن أُمَّتي أدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ، وأُحِلَّتْ لي الغَنَائِمُ، وكانَ النبيُّ يُبْعَثُ إلى قَوْمِهِ خَاصَّةً، وبُعِثْتُ إلى النَّاسِ كَافَّةً، وأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ