Isi Kandungan dan Tafsir Al Quran Surat Yunus Ayat 58 Tentang Perayaan Maulid Nabi

- 17 Oktober 2021, 19:10 WIB
Isi Kandungan dan Tafsir Al Quran Surat Yunus Ayat 58 Tentang Perayaan Maulid Nabi
Isi Kandungan dan Tafsir Al Quran Surat Yunus Ayat 58 Tentang Perayaan Maulid Nabi /UNSPLASH/Sohaib Al Kharsa

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini isi kandungan dan tafsir singkat Surat Yunus ayat 58 lengkap tulisan arab.

Isi kandungan Al Quran Surat Yunus ayat 58 membahas tentang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dan di antara permasalahan yang masih dipertentangkan adalah boleh atau tidaknya merayakan peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi setiap tanggal 12 Rabiul Awal.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Dalil pertama perayaan Maulid Nabi dalam Al Quran Surat Yunus ayat 58 berikut,

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan."

Kata al-rahmah pada ayat tersebut ditafsiri sebagai Nabi Muhammad saw, berdasarkan pada QS. al-Anbiya’ ayat 107;

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Artinya: Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.”

Jalaluddin al-Suyuthi dalam tafsirnya juga menukil riwayat Abu al-Syaikh dari Ibn Abbas, “Fadhal (anugerah) Allah adalah ilmu, dan rahmatNya adalah Muhammad saw, sebagaimana al-Anbiya’ ayat 107.”

Baca Juga: Tips Parenting dr Aisyah Dahlan: Usia Ideal Anak Masuk PAUD dan SD, Orang Tua Harus Tahu

Selain itu, Rasulullah sendiri juga menyebut beliau saw sebagai rahmat dalam hadis al-Darimi berikut. Ini sekaligus sebagai cara penafsiran kedua, yaitu ayat al-Quran ditafsirkan dengan hadis-hadis Nabi. Beliau bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ

"Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan."

Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa bahagia atas Nabi Muhammad saw adalah urusan ilahi, sedangkan merayakan maulid nabawi adalah wujud ekspresi kebahagiaan tersebut, dan itu boleh-boleh saja meski tidak dilakukan oleh para pendahulu.

Di antara pendapat ulama yang yang membolehkan perayaan maulid nabawi adalah Imam Abi Syamah al-Maqdisi, Abu Zar’ah al-‘Iraqi, al-Hafiz Ibn al-Jazari, dan banyak lagi lainnya.

Selain itu, Imam Bukhari dalam Sahih-nya meriwayatkan kisah Abu Lahab yang memerdekakan budak di hari kelahiran Nabi Muhammad sebagai ekspresi kebahagiaanya.

Semukabalah dengan hal itu, Al-Hafiz Ibn Hajar al-Haitami dalam Itmam al-Ni’mah al-Kubra ‘ala al-‘Alam menulis:

“Jika Abu Lahab diringankan siksanya di hari Senin sebab bahagia atas kelahiran Nabi Muhammad saw, kemudian sebagai ekspresi kebahagiaannya, ia memerdekakan budaknya, Tsuwaibah, lalu bagaimana dengan seorang muslim yang bahagia atas kelahiran nabinya dengan segala bentuk ekspresi kebahagiaan sesuai kadar kecintaannya? tentu balasan Allah lebih dari itu!

Demikian itulah ulasan singkat isi kandungan dan tafsir Surat Yusuf ayat 58, semoga bermanfaat.***

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah