Gus Baha Ungkap Alasan Nabi Muhammad Tidak Lahir Pada Bulan Mulia, Malah Pada Rabiul Awal

- 22 Oktober 2021, 06:18 WIB
Gus Baha Ungkap Alasan Nabi Muhammad Tidak Lahir Pada Bulan Mulia, Malah Pada Rabiul Awwal./
Gus Baha Ungkap Alasan Nabi Muhammad Tidak Lahir Pada Bulan Mulia, Malah Pada Rabiul Awwal./ /Youtube Online Berbagi

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengungkap alasan Nabi Muhammad SAW lahir tidak pada bulan mulia.

Menurut Gus Baha, bulan Rabiul Awal tidak termasuk pada salah satu bulan mulia seperti Ramadhan, Rajab, dan Muharram.

Gus Baha melanjutkan, dalam salah satu ayat al-quran, Allah SWT telah berfirman dalam surat At Taubah ayat 36 tentang bulan-bulan mulia sebagai berikut:

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sejati?

الشُّهُورِ اللَّهِ اثْنَا ا ابِ اللَّهِ لَقَ السَّمَاوَاتِ الْأَرْضَ ا لِكَ الدِّينُ ال لَا لِمُوا اتِلُوا الْمُشْرِكِينَ ا ا

Artinya :

"Sesungguhnya perang bilangan bulan menurut Allah adalah dua belas bulan pada ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, antara lain empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, danilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

Ulama ahli tafsir, Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya juga menjelaskan tentang 4 bulan yang mulia.

اخْتَصَّ لِكَ لَهُنَّ امًا، اتهن، لَ الذَّنْبَ الْعَمَلَ الصَّالِحَ الْأَجْرَ .

Artinya:

Allah SWT meningkatkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menghasilkan mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan disamping melipatgandakan perbuatan baik.

Murid Mbah Maimoen Zubair itu kemudian menjelaskan jika salah satu alasan Nabi Muhammad adalah karena Allah tidak menginginkan Nabi Muhammad mulia bukan karena hal lain.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Bukti Cinta Orang Kepada Allah Itu Berbeda-beda, Hadirkan Kuda Salah Satunya

"Jadi mengapa justru Nabi yang kekasih Allah lahir di bulan yang tidak populer, tidak Ramadhan, Rajab, atau Muharram, padahal itu bulan kehormatan," ujar Gus Baha.

"Sebab Allah ingin memberitahu bahwa Nabi mulia dengan dirinya sendiri, tidak butuh bukti dengan tanggal," sambung Gus Baha.

Karena itulah Gus Baha berpesan agar masyarakat tidak fanatik terhadap tanggal atau bulan.

"Misalnya mati hari kamis, Gusti kurang satu hari lagi, malah ribet," tutur Gus Baha.

Putra Kyai Nursalim yang merupakan ulama asal Rembang itu kemudian menceritakan kisah nyata wasiat seorang kyai sebelum meninggal dunia.

"Ada kyai mati hari kamis, wasiat dengan keluarganya agar dimakamkan pada hari Jumat, agar Munkar Nakir tahunya dia mati hari Jumat," kisah Gus Baha.

Hal itu dilakukan agar para malaikat Munkar dan Nakir menganggapnya kyai tersebut mati pada hari Jumat.

"Tapi kan gak bisa begitu, karena pasti Munkar Nakir sudah dapat WA dari Izrail kalau dia matinya hari kamis, ya tetep dihitung kamis," kata Gus Baha.

Oleh karena itu Gus Baha mengatakan meninggal hari apapun tidak menjadi masalah, karena semua ulama meninggal pada hari Jumat.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah