Inilah Sholawat Kesukaan Gus Baha: Karangan Habib Ali Alhabsy, Baca Minimal 100 Kali Tiap Hari

- 6 November 2021, 13:40 WIB
Inilah Sholawat Kesukaan Gus Baha: Karangan Habib Ali Alhabsy, Baca Minimal 100 Kali Tiap Hari./*
Inilah Sholawat Kesukaan Gus Baha: Karangan Habib Ali Alhabsy, Baca Minimal 100 Kali Tiap Hari./* /YouTube Menara Kudus



MANTRA SUKABUMI - Ulama ahli tafsir dan Fiqh KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha memiliki sholawat yang paling ia sukai.

Gus Baha menyebut jika salah satu sholawat kesukaan dirinya adalah sholawat karangan Habib Ali Alhabsy.

Gus Baha menambahkan, sholawat tersebut minimal dibaca 100 kali setiap hari kemudian dilanjutkan dengan berdoa.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Salah satu murid kesayangan Mbah Moen itu menganjurkan agar masyarakat lebih banyak membaca sholawat untuk memuji dibanding meminta.

"Saya mohon, usahakan membaca shalawat itu paling tidak jumlah shalawatnya banyak, misalnya membaca shalawat 100 kali tetapi doanya satu baris saja," ujar Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dari iqra.id pada Kamis, 18 Agustus 2021.

Menurut Gus Baha, doa para Nabi dan Wali itu isinya banyak memuji Allah, permintaannya hanya sedikit.

الْمُؤْمِنُ يَشْغَلُهُ الثَّنَاءُ عَلَى اللهِ تَعَالَى عَنْ أَنْ يَكُونَ لِنَفْسِهِ شَاكِرًا

Mukmin sejati adalah sibuk memuja Allah sampai lupa jatah dirinya sendiri.

Hal tersebut supaya menjadi peringatan bagi kita agar lebih banyak menyebut kekasih Allah daripada hajat (keinginan) kita sendiri.

"Kalau tidak punya shigat (redaksi) bacaan shalawat yang keren, bacalah shalawat 100 kali, lalu ceritakan diri sendiri, misalnya, “Gusti, hutang saya banyak," kata Gus Baha.

Baca Juga: Kedahsyatan Sholawat Menurut Gus Baha, Salah Satunya Pecinta Rasul Akan Diselamatkan dari Dosa

"Itu bagus, jangan sampai membaca shalawat sekali, tetapi menyebut hutang sampai 100 kali," sambungnya.

Tak hanya itu, Gus Baha juga menambahkan bahwa mengharapkan sesuatu dengan wasilah keberkahan sholawat itu bagus.

"Jika harapan terus-menerus kepada Allah itu bagus, apalagi yang digunakan adalah shalawat. Kalau yang tidak bagus itu memaksakan kehendak. Sedangkan harapan itu bagus," imbuhnya.

Murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair itu mengakui jika dirinya lebih suka sholawat yang banyak mensifati Nabi, sedangkan keinginannya kecil (sedikit).

"Ini bagus karena punya akhlak. Saya paling suka shalawat yang ditulis Habib Ali Al-Habsyi, pengarang Kitab Maulid Simtudduror," bebernya.

Berikut sholawat yang paling disukai Gus Baha yang merupakan karya Habib Ali Alhabsy dalam kitab Simtudduror.

صَلَاةً يَتَّصِلُ بِهَا رُوْحُ الْمُصَلِّيْ عَلَيْهِ بِهْ
فَيَنْبَسِطُ فِيْ قَلْبِهِ نُوْرُ سِرِّ تَعَلُّقِهِ بِهِ وَ حُبِّهْ
وَ يُكْتَبُ بِهَا بِعِنَايَةِ اللهِ فِيْ حِزْبِهْ

“Ya Allah berikan shalawat kepada kekasih-Mu Muhammad. Dengan shalawat ini, ruhnya saya (orang yang membaca shalawat, red) bisa sambung dengan ruhnya Rasulullah. Dan setelah sambung, saya terhitung sebagai orang yang mencintai Rasulullah. Saya berharap dari cinta itu, saya tertulis sebagai umatnya.”

Meski begitu, hal itu (sedikit shalawat, banyak keinginan) tetap baik, daripada memakai primbon.

"Tapi mbok ya punya etika lah dengan Rasulullah, yaitu kalau berdoa itu mensifati Nabi yang banyak, baru menyebutkan keinginan," pungkasnya.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x