Ceramah di Korea Selatan, Gus Baha Ditanya Soal Hukum Menggauli Ibu di Surga: Emangnya Stok Bidadari Habis

- 10 November 2021, 15:15 WIB
Saat ceramah di Korea Selatan, pendakwah Gus Baha menjawab salah satu pertanyaan mengenai hukum menggauli ibu di surga
Saat ceramah di Korea Selatan, pendakwah Gus Baha menjawab salah satu pertanyaan mengenai hukum menggauli ibu di surga /Tangkap layar YouTube.com/Najwa Shihab

MANTRA SUKABUMI - Saat ceramah di Korea Selatan, Gus Baha ditanya soal Hukum menggauli ibu ketika di Surga.

Meskipun agak nyeleneh, Gus Baha tetap menjawab pertanyaan dari jamaah tersebut dengan sangat simple.

Jawaban Gus Baha terkait hukum menggauli ibu ketika di surga yaitu memangnya di surga kekurangan stok bidadari.

Baca Juga: Mantra Sukabumi PRMN Buka Lowongan Kerja Content Creator 2021, Kesempatan Emas bagi yang Hobi Menulis

"Apakah di Surga itu karena tidak ada hukum boleh menggauli ibunya? Memangnya kekurangan stok bidadari," jawab Gus Baha.

Mendengar jawaban Gus Baha tersebut, semau jamaah langsung ketawa ngakak karena sebetulnya pertanyaan tersebut tidak pantas ditanyakan karena nyeleneh.

"Itu terlalu sekali, yang bikin statement yah kacau, yang meriwayatkan juga kacau, tapi yang tanya yah nggak kacaulah. Haha," ungkap Gus Baha.

Dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah dari kanal YouTube KBRA PC CILACAP pada 19 September 2019.

Selepas itu, Rois asal Rembang ini mengatakan bahwa jika menanggapi pertanyaan nyeleneh seperti itu banyak.

"Itu memang kalau nuruti pertanyaan kacau itu banyak," kata Gus Baha.

Seperti jika pria dapat bidadari, apakah wanita dapat bidadara.

"Kalau cowok dapat banyak bidadari, apakah cewek juga dapat banyak bidadara, pokoknya itu kalau nuruti nakal-nakal itu banyak," ujar Gus Baha.

Baca Juga: Bolehkah Rahasia Dosa atau Aib Diceritakan pada Orang Lain, Gus Baha: Boleh, Asalkan seperti ini

Setelah itu, Gus Baha mengatakan bahwa masuk Surga ajah belum sudah mikir kesana.

"Wong masuk Surga ajah belum pertanyaan sudah kesana, haha," ucap Gus Baha sambil ketawa ngakak.

"Sudah kita cocokan disana saja, nanti disana kaya apa, naha kalau dia nggak paham, berarti nggak masuk Surga gitu ajah, haha," sambungnya.

Murid Mbah Moen ini mengatakan bahwa apa yang dikatakannya ini merupakan tradisi para ulama.

"Karena ulama itu kalau sudah terpaksa, kalau terpaksa ini khas saya, kalau terpaksa yang harus cangkem ele, sebab kalau cangkem harus tidak bisa menyelesaikan masalah," ungkap Gus Baha.

Hal itu dipertanyakan seseorang pada seorang Kyai.

"Pak Kyai kalau setan kan masuk neraka tidak apa-apa," kata orang tersebut.

"Kenapa?," ujar Kyai.

"Dia kan dari api, kalau masuk api familiar," jawab orang tersebut.

"Itu kan cangkem ele atau bercanda," kata Gus Baha.

Lalu Kyai tadi ambil tanah lalu ditaburkan ke wajahnya kata Gus Baha.

"Waduh-waduh pak Kyai ini gimana," ungkap orang tersebut.

"Kamu kan dari tanah, kenapa dari tanah jadi ribet, haha," ungkap Gus Baha ketika mengatakan jawaban Kyai tersebut.

Baca Juga: Inilah Syarat Orang Tua dan Anak Supaya Bisa Saling Mensyafaati, Gus Baha: Tanamkan Hal Berikut

Artinya gini kata Gus Baha, kadang kalau pertanyaan cangkem ele atau bercanda, maka jawabannya harus dengan cangkem ele atau bercanda.

Karena menurut Gus Baha jika dijawab dengan cangkem apik atau hal yang benar pasti susah dan akan menimbulkan masalah. ***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x