Ustadzah Oki Setiana Dewi Ungkap Rumah Tangga Rentan dengan Perceraian, Bisa jadi Tidak Melakukan Hal ini

- 18 November 2021, 07:15 WIB
Ustadzah Oki Setiana Dewi Ungkap Rumah Tangga Rentan dengan Perceraian, Bisa jadi Tidak Melakukan Hal ini./
Ustadzah Oki Setiana Dewi Ungkap Rumah Tangga Rentan dengan Perceraian, Bisa jadi Tidak Melakukan Hal ini./ /Instagram/ @okisetianadewi

MANTRA SUKABUMI - Ustadzah Oki Setiana Dewi aktris sekaligus penceramah, ia menjelaskan rumah tangga yang rentan dengan perceraian.

Ustadzah Oki Setiana Dewi menjelaskan rumah tangga yang rentan dengan perceraian ini disampaikan langsung dalam acara Damai Indonesiaku TV One.

Ustadzah Oki Setiana Dewi menyebutkan rumah tangga yang rentan dengan perceraian karena tidak ada Muhasabah diri dalam hidupnya.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

Dilihat mantrasukabumi.com dari video Ustadzah Oki Setiana Dewi yang diunggah kanal YouTube VDVC religi 9 bulan yang lalu.

Dalam ceramah Damai Indonesiaku TV One, Ustadzah Oki Setiana Dewi menjelaskan bahwa rumah tangga perlu adanya muhasabah diri.

Ustadzah Oki Setiana Dewi pun menyebutkan bahwa begitu pentingnya muhasabah diri dalam rumah tangga.

"Bapak dan Ibu kembali lagi kita di Damai Indonesiaku TV One selanjutnya kita akan membahas Bagaimana pentingnya Muhasabah dalam rumah tangga." Awali ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi.

"Setiap kita yang berumah tangga lagi-lagi tujuan berumah tangga adalah litaskunu ilaiha waja'ala bainakum mawaddah warahmah dalam surah ar-rum ayat 21." terang Ustadzah Oki Setiana Dewi.

Yang sering ibu dan bapak lihat di undangan-undangan pernikahan semua orang yang menikah ingin pernikahannya sakinah mawadah warohmah.

Ingin pernikahannya tentram tenang penuh cinta penuh dengan kasih sayang.

Tetapi kita tahu bahwa yang namanya pernikahan di dalamnya ada ujian badai yang datang silih berganti.

Bayangkan kalau tidak ada Muhasabah di dalamnya, apa yang terjadi?

Yang terjadi akhirnya adalah saling menyalahkan dan mungkin saja berujung kepada perceraian.

Perceraian sesuatu yang memang dibolehkan oleh Allah tapi sangat dibenci oleh Allah subhanahu wa ta'ala.Maka kita lihat bahwa di dalam rumah tangga ada beberapa konflik-konflik yang mungkin akan mewarnai kehidupan.

Baca Juga: Jika Dulu Pernah Berzina, Haruskah Cerita pada Pasangan? Ini Penjelasan Ustadzah Oki Setiana Dewi

Kalau kita bermuhasabah bisa terselesaikan contoh beberapa diantara konflik yang menyebabkan kita bertikai pertama adalah kurangnya atau tidak lancarnya komunikasi.

Si istri mengatakan suami saya susah diajak bicara suami mengatakan sehingga cocok bicara sama istri saya.

Padahal kalau saling introspeksi satu sama lain 'mungkin saya kurang menjadi pendengar yang baik.

Mungkin saya ketika saling berbicara saling memahami satu sama lain maka akan menjadi baik-baik saja.

Konflik berikutnya mungkin saja adanya orang ketiga, misalnya daripada kita sibuk menyalahkan kenapa pasangan saya tergoda kepada yang lain kita bisa bermuhasabah diri berintrospeksi diri.

Mungkin di dalam diri kita kurangnya adanya pelayanan terhadap suami atau mungkin di dalam rumah tangga kita ada konflik finansial.

Daripada kita cenderung menyalahkan suami 'dasar suami tidak bertanggungjawab.'

Mungkin kita bisa berintrospeksi diri mungkin tuntutan kita yang sangat lebih sehingga membuat suami tidak mampu.

Misalnya sebenarnya sahabat-sahabat sekalian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengalami konflik dalam rumah tangganya.

Maka kita belajar dari kisah ini: pernah pada suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dimintai oleh para istri-istrinya tambahan nafkah.

Pada saat itu Ramadan fotopro tervangun dan juga Abubakar other woman who datang kebetulan untuk melihat dan ketika mengetahui hal tersebut Abubakar menegur anaknya Siti Aisyah radhiyallah anha.

Kemudian Umar bin khathab radhiallahu Anhu menegur anaknya hafshoh bahwa apa yang diminta oleh mereka kepada Rasulullah itu tidak ada pada diri Rasulullah.

Mereka menemui minta tambahan nafkah dan Rasulullah tidak ada pada dirinya untuk bisa memberikan nafkah secara berlebih-lebihan karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ingin pada istri-istrinya hidup secara sederhana.

Maka apa yang terjadi? Rasulullah memberikan waktu kepada para istri-istrinya untuk bermuhasabah.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mendiamkan istrinya selama 29 bahkan 30 hari agar sang istri Bermuhasabah berintrospeksi diri.

Apakah patut apa yang dikatakan oleh istri-istri beliau? sehingga turunlah surah al-ahzab ayat 28-29 yang menginformasikan istri-istri boleh memilih boleh berpisah atau boleh bersama dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Namun, semua istri memilih untuk tetap terus bersama dengan Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam.

Itulah Lika Liku dalam rumah tangga! bayangkan kalau tidak ada Muhasabah di dalamnya hanya ada pertikaian percekcokan yang sangat luar biasa.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x