Malaikat Jibril menjawab," Bahwa Allah SWT telah menantimu di surga, bahwa seluruh malaikat-malaikat telah menanti di pintu-pintu langit untuk menyambut kedatangan ruhmu wahai kekasih Allah."
Dan apa yang dilakukan Rasulullah? Rasul tidak tersenyum.
Malaikat Jibril berkata,"Kenapa kau tidak tersenyum?."
"Aku memikirkan umatku wahai malaikat Jibril, bagaimana dengan umatku sepeninggalanku?"
Malaikat Jibril mengatakan, "Aku pernah mendengarkan Allah berfirman, "Tidak akan masuk surga kecuali orang-orangmu, umat-umatmu yang masuk surga terlebih dahulu."
Maka perlahan-lahan ditariklah ruh dari Rasulullah SAW dan Rasul mengatakan, "Betapa dahsyat rasa sakit ini, wahai malaikat.
Betapa dahsyat rasa sakaratul maut ini.
Kalau Engkau mau wahai Allah, timpakan rasa sakit sakaratul maut umatku terhadapku wahai Allah."
Rasulullah SAW memikirkan bagaimana rasa sakit sakaratul maut umatnya dan kemudian Rasulullah SAW pun semakin menderita sakit yang sangat parah seperti dicacah oleh pedang rasa sakaratul maut tersebut dan apa yang dilakukan oleh Rasulullah, Rasul mengatakan ingin kembali kepada Allah.
Tangannya kemudian ditunjukkan ke atas, "Laillahaillallah... Laillahaillallah," dan itulah akhir hidup dari Rasulullah SAW.