Bukan Ular, Ini Hewan yang Bila Ada di Rumah jadi Bahaya dan Tanda Buruk, Gus Baha: Sunnah Dibunuh

- 23 November 2021, 11:54 WIB
Bukan Ular, Ini Hewan yang Bila Ada di Rumah jadi Bahaya dan Tanda Buruk, Gus Baha: Sunnah Dibunuh
Bukan Ular, Ini Hewan yang Bila Ada di Rumah jadi Bahaya dan Tanda Buruk, Gus Baha: Sunnah Dibunuh /Instagram.com/@gusbahaonline

 

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha mengungkap satu hewan yang apabila ada dirumah dipercaya jadi bahaya dan ada tanda buruk.

Satu hewan ini kata Gus Baha bukan ular yang biasa sering masuk ke rumah hingga membahayakan semua orang yang dipatuknya.

Namun hewan ini kata Gus Baha adalah hewan yang dipercaya orang Jawa jika ada dirumah sebagai pertanda adanya celaka pada orang yang punya rumah tersebut.

Baca Juga: Bolehkah Guru Membocorkan Soal Ujian Nasional Rahasia Negara? Begini Kata Gus Baha

Maka keyakinan orang Jawa jika ada hewan ini di rumah kemudian jatuh dari atap, semua orang dilarang untuk bepergian pada hari itu.

Sebab menurut Gus Baha ditakutkan oleh sesepuh Jawa akan terjadi bahaya atau ada tanda buruk jika memaksakan bepergian pada hari itu.

Gus Baha mengatakan bahwa keyakinan ini ditentang langsung oleh Nabi Muhammad SAW, karena secara tidak langsung sudah mempercai hewan sebagai tanda baik atau buruk seseorang.

Akan tetapi keyakinan untuk hukum hewan ini dibunuh jika ada di rumah adalah sunnah, menurut Gus Baha itu tidak dilarang oleh Nabi dan dibenarkan dalam Islam.

Lalu apakah hewan yang dimaksud Gus Baha tersebut yang diyakini orang Jawa jika ada di rumah akan jadi bahaya dan ada tanda buruk?

Dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah dari kanal YouTube Santri Kalong pada 11 November 2021, berikut penjelasan Gus Baha terkait hal ini selengkapnya.

Baca Juga: Gus Baha Sebut Malaikat Izrail Kesakitan saat Cabut Nyawanya Sendiri hingga Sebut jika Tahu Dia akan Hati-hati

Gus Baha telah menjelaskan bahwa hewan yang dipercaya orang Jawa jika ada di rumah kemudian jatuh dari atap lalu bisa jadi bahaya dan tanda buruk itu adalah cicak.

Keyakinan ini kata Gus Baha diyakini oleh sesepuh Jawa yang turun temurun.

Sehingga ketika ada cicak yang jatuh ditengah rumah, menurut Gus Baha orang Jawa yakin itu ada tanda buruk yang akan dihadapi oleh orang yang punya rumah.

Selain orang Jawa, Gus Baha juga mengatakan kalau orang Arab pun sama seperti orang Jawa yang mempunyai keyakinan pada hewan.

Namun yang menjadi pembeda antara keyakinan orang Arab dan Jawa yaitu kata Gus Baha kalau orang Arab yakin dengan burung sedangkan orang Jawa percaya dengan cicak.

Gus Baha mengatakan bahwa keyakinan seperti ini sangat di tentang oleh Nabi Muhammad SAW.

Bahkan secara tegas kata Gus Baha, Nabi Muhammad larang orang-orang melakukan hal ini karena itu termasuk percaya pada hal selain Allah.

"Nabi melarang itu. Nabi melarang umat islam punya penyakit tathayyur. Tathayyur itu apa? Menggantungkan nasib dengan burung,” ungkap Gus Baha.

" Jika orang Arab menggantungkan nasib pada burung, sementara orang jawa dengan cicak, hal ini dilarang Nabi, tambahnya.

Setelah itu, Gus Baha menceritakan kebiasan orang Arab yang ketika akan pergi sangkar burung digerakkan terlebih dahulu.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Hukum bagi Pelaku Zina, Lengkap Ayat Al-Qur'an dan Terjemahnya

“Karena Imam Syafi’i itu orangnya alim, oh maknanya begini. Orang Arab itu kalau mau pergi, sangkar burung digerakkan,” ungkap Gus Baha.

Apabila kata Gus Baha burung tersebut terbang ke arah kanan, maka tandanya aman dan boleh bepergian dihari itu.

Sedangkan apabila burung tersebut terbang ke arah kiri, maka kata Gus Baha maka itu pertanda buruk dan orang Arab lebih memilih untuk tidak pergi kemana-mana.

Bedanya orang Jawa yakin terhadap cicak dengan perumpamaan jika cicak jatuh di tengah rumah maka ada tanda buruk.

“Kalau orang jawa kan cicak. Misal cicak jatuh, alamat pertanda buruk, nggak jadi pergi,” ucap Gus Baha.

Orang jawa menafsirkan cicak yang jatuh tersebut sebagai tanda buruk atau ada orang yang celaka di rumah yang dijatuhi cicak tersebut.

Akan tetapi Gus Baha mengatakan bahwa yang celaka sebenarnya bukan orang yang punya rumah tapi cicaknya.

“Yang celaka cicaknya atau orang yang mau berpergian?” tanya Gus Baha pada jemaah sambil bercanda.

Itulah kata Gus Baha keyakinan seseorang terhadap cicak dan burung yang dilarang Nabi Muhammad.

“Nah Imam Syafi’i itu paham betul, adatul Arab itu kalau mau pergi, menggerakkan sangkar burung yang ada burungnya kalau terbang kanan alamat baik, kalau kiri alamat buruk. Dan Rasulullah melarang itu,” tegas Gus Baha.***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x