Gus Baha Ungkap Perlunya Keceriaan Hati Dikala Mendidik Masyarakat

- 30 November 2021, 12:20 WIB
Gus Baha Ungkap Perlunya Keceriaan Hati Dikala Mendidik Masyarakat
Gus Baha Ungkap Perlunya Keceriaan Hati Dikala Mendidik Masyarakat /Screenshot Official Menara Kudus

MANTRA SUKABUMI - Dalam satu ceramahnya Gus Baha memaparkan perlunya keceriaan hati ketika mendidik masyarakat.

Menurut Gus Baha, saat hati kita ceria maka ketika kita akan melakukan sesuatu, akan dilakukan dengan ikhlas dan tidak ada unsur uring-uringan.

Gus Baha dikenal dengan penguasaan literaturnya yang cukup luas dan mendalam pada setiap kajiannya.

Sebagai kiyai, Gus Baha sering mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin menjadi ulama yang suka mentakut-takuti dengan keberadaan neraka dan sebagainya.

Baca Juga: Gus Baha Bocorkan Tips Agar Jenis Kelamin Pria dan Wanita Berkah: Ini Cara Jitu, Suami Istri Wajib Tahu

Sebaliknya, justru beliau ingin menjadi ulama yang mengkampanyekan tentang luasnya rahmat Allah.

Oleh sebab itu, beliau dikenal memiliki pengajian yang meski serius, tapi tak pernah sepi dari gelak tawa.

Gus Baha menyatakan tindakannya itu bukannya tidak berdasar.

"Menjadi ulama yang suka bercanda tanpa kehilangan kedekatannya dengan Allah bukannya tidak berdasar," kata Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Pengajian Gus Baha pada Selasa, 30 November 2021.

Salah satu hadis yang sering beliau ungkapkan adalah:

إن من خيار أمتي قوماً يضحكون جهراً من سعة رحمة الله ويبكون سراً من خوف عذابه، أبدانهم في الأرض وقلوبهم في السماء، أرواحهم في الدنيا وعقولهم في الآخرة، يتمشون بالسكينة ويتقربون بالوسيلة

"Sesungguhnya sebagian dari orang pilihan umatku, ada sekelompok orang yang tertawa di hadapan orang banyak sebab luasnya rahmat Allah, serta menangis tatkala sendiri sebab takut adzab Allah.

Tubuh mereka di bumi dan hati mereka di langit. Ruh mereka di dunia dan akal mereka di akhirat. Mereka berjalan dengan tenang dan mendekatkan diri dengan wasilah".

Baca Juga: Baca Wiridan ini agar Ditinggikan Derajat dan Martabat di Mata Allah, Gus Baha: 1 Kalimat Sederhana

Hadis tersebut kata Gus Baha disebutkan di dua tempat dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam al-Ghazali.

Pertama, dengan redaksi hadis seperti di atas, disebutkan dalam Bab Tanda-Tanda Ulama’ Akhirat Dan Ulama’ Dunia.

Kedua, dengan redaksi agak berbeda, disebutkan dalam Bab Keutamaan Zuhud Dalam Kebutuhan-Kebutuhan Utama Hidup. Redaksi kedua sebagai berikut:

” إن من خيار أمتي فيما أنبأني الملأ الأعلى قوماً يضحكون جهراً من سعة رحمه الله تعالى، ويبكون سراً من خوف عذابه، مؤنتهم على الناس خفيفة وعلى أنفسهم ثقيلة، يلبسون الخلقان ويتبعون الرهبان؛ أجسامهم في الأرض وأفئدتهم عند العرش “

"Sesungguhnya sebagian dari orang pilihan umatku, sesuai yang Allah ceritakan pada-Ku, ada sekelompok orang yang tertawa di hadapan orang banyak sebab luasnya rahmat Allah, serta menangis tatkala sendiri sebab takut adzab Allah.

Mereka bersikap mudah pada orang lain, dan bersikap sulit pada diri sendiri.

Mereka memakai pakaian usang, serta mengikuti para pertapa. Tubuh mereka di dunia dan hidangan mereka di arsy."

Gus Baha menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian Imam al-Iraqi, serta Imam az-Zabidi sebagai Pensyarah Kitab Ihya’ Ulumuddin, hadis di atas diriwayatkan antara lain oleh: Abu Thalib al-Makki dalam Quthul Qulub, Abu Nu’aim dalam Hilyatul Awliyadan al-Hakim dalam al-Mustadrak.

Kemudian Gus Baha mengatakan bahwa Al-Hakim mensahihkan hadis tersebut.

Selain itu kata Gus Baha, al-Baihaqi juga meriwayatkannya dalam Syi’bul Iman dan beliau klaim dhaif, Ibn Najar juga meriwayatkannya.

Oleh Sebab itu, kata Gus Baha berdasar hadis di atas, Nabi menerangkan tentang adanya orang-orang pilihan, yaitu mereka yang memiliki perilaku tidak seperti yang orang lain lihat saat mereka di tengah-tengah masyarakat.

Orang-orang pilihan ini, ketika di hadapan orang tampak tertawa seakan terlena dengan rahmat Allah, tapi saat sendiri, mereka menangis sebab takut adzab Allah.

Mereka tampak larut dengan urusan duniawi, padahal sebenarnya kesadaran mereka ada pada permasalahan akhirat kelak.

Baca Juga: 3 Resep Hidup Bahagia Menurut Gus Baha, Selalu Bersyukur Salah Satunya

Hadis ini dikatakan Gus Baha secara tidak langsung mengungkapkan bahwa, untuk menjadi hamba Allah yang dekat dengan-Nya, tak harus senantiasa tampak prihatin dengan urusan duniawi.

Juga saat di hadapan orang lain, tak harus bersikap membebani orang lain dengan ibadah-ibadah yang masih berat mereka lakukan.

Tapi, bisa saja dengan bersikap biasa saja layaknya orang biasa.

Namun, senantiasa menjaga kesadaran diri untuk selalu dekat dengan Allah.

"Tentunya ini dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, tidak dengan sembrono," ucapnya.

Terkait hadis di atas, Gus Baha katakan bahwa Imam Az Zabidi mengutip pernyataan Ibn Qayyim Al Jauziyah, agar jangan tergesa-gesa bersikap inkar pada pernyataan tubuh di dunia, sementara ruh ada di langit.

"Tubuh memiliki perilaku sendiri, dan ruh juga memiliki perilaku sendiri," tutur Gus Baha.

Kemudian Gus Baha juga mengatakan bahwa Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam sendiri, tubuhnya berada di antara para sahabatnya, sementara ruh dan hati beliau berada di sisi Allah SWT.***

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x