Pertama adalah marah, yaitu perasaan yang umum terjadi ketika seseorang merasa kesal dan kecewa sekaligus tingkat terendah saat manusia diberi ujian.
Pada tingkatan ini biasanya seseorang selalu mengeluh, mengadu dan menyalahkan dirinya atas cobaan yang terjadi padanya.
“Kenapa harus aku, apa dosaku, apa ibadahku belum cukup?," kata Ustadzah Oki Setiana Dewi.
Tingkatan kedua adalah sabar, yaitu suatu sikap mengendalikan diri dengan menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit tanpa mengeluh.
Pada tingkatan ini, biasanya seseorang mulai mampu melawan tapi dia tidak lakukan dan justru menahannya.
Tingkatan berikutnya adalah ikhlas, yaitu suatu sikap menerima dengan lapang dada apapun yang sudah terjadi.
Pada tingkatan ini, biasanya seseorang akan meyakini bahwa semua cobaan atau ujian datangnya dari Allah dan yakin Allah akan memberikan jalan keluarnya.
Dari ketiga tingkatan tersebut, tingkatan tertinggi adalah bersyukur, karena segala perkari yang dihadapi, dia akan katakan 'Alhamdulillah ala kulli haal' segala puji bagi Allah untuk semua keadaan.
Itulah empat tingkatan manusia ketika mendapat ujian dari Allah.