Network
MANTRA SUKABUMI – Gus Baha bernama lengkap KH. Ahmad Bahauddin Nursalim pada kajian kitab Tafsir Al Jalalain membahas tentang takdir atau Qadla.
Sejalan dengan Gus Baha, sesuatu yang terjadi pada diri kita hakikatnya telah tertulis dalam catatan takdir atau Qadla Allah SWT.
Namun, Gus Baha menjelaskan bahwasanya catatan takdir yang telah tertulis tersebut dapat dirubah dengan beberapa ketentuan.
Baca Juga: Jelaskan Ancaman bagi Orang yang Suka Mengeluh, Gus Baha: Bersyukurlah
Seperti diketahui, takdir atau Qadla’ merupakan keputusan Allah SWT yang sudah tertulis di lauh mahfudz.
“Jadi sekarang tidak ada yang perlu kamu takutkan, itu semua sudah lewat. Begitu bukan? Anda mati kafir itu sesuai catatan dulu atau catatan nanti?,” ucap Gus Baha dikutip oleh mantrasukabumi.com yang dilihat dari video kanal Youtube Santri Gayeng pada Senin, 6 Desember 2021.
“Catatan dulu kan. Allah berpikir dulu atau nanti? Dulu kan,” sambungnya.
Sebagaimana Gus Baha menukilkan dalam Al Quran surat Al-Hadid ayat 22 sebagai berikut.
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ
Terjemah:
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfudz ) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.
Dari ayat di atas Gus Baha pun menarik kesimpulan bahwa seperti yang pernah Imam Ghozali katakan, pentingnya kita memiliki sebuah harapan.
Yaitu harapan untuk selalu yakin bahwa sesuatu itu dapat diperbaiki menjadi baik.
