Pilih Ikut Ngaji atau Terus Kerja? Gus Baha: Rasulullah Marah ke Sahabat yang Sebut Celaka pada yang Kerja

- 9 Desember 2021, 20:05 WIB
Gus Baha jawab perihal ikut mengaji atau kerja, hingga kisahkan Rasulullah marah pada sahabat yang sebut celaka kepada orang yang bekerja.
Gus Baha jawab perihal ikut mengaji atau kerja, hingga kisahkan Rasulullah marah pada sahabat yang sebut celaka kepada orang yang bekerja. /*/Tangkap layar/Ngaji Gus Baha

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjawab pertanyaan seseorang apakah memilih ngaji atau bekerja.

Gus Baha menceritakan hal tersebut pernah terjadi pada saat Rasulullah SAW masih hidup dan ada seorang pemuda yang memilih bekerja dibanding ngaji.

Menurut Gus Baha, meskipun hadits tersebut tidak sampai pada derajat mutawattir, namun dapat diambil sebagai ibrah.

Baca Juga: Saksi Zina Harus Empat Jadi Bukti Sempurnanya Tatanan Hukum Islam, Gus Baha: Kalau Tidak Bisa Kacau

Hal tersebut disampaikan Gus Baha dalam sebuah cuplikan ceramah yang diunggah akun TikTok Air Jernih 07 pada 9 Desember 2021.

"Hadits kedua yang diceritakan, kalau ini tidak mutawattir. Suatu saat Nabi mengaji, ya ngaji beneran, mengajar di teras masjid," ujar Gus Baha.

Gus Baha mengatakan saat itu lewatlah pemuda yang sedang membawa cangkul dan cuek saja dengan terus berjalan tanpa ikut mengaji

Padahal putra Kyai Nursali Rembang itu mengatakan jika yang sedang mengaji itu adalah Nabi Muhammad SAW dan bukan hanya seorang kyai.

"Nabi beneran di teras masjid sedang mengajar, di tengah mengajar itu ada seorang pemuda cuek, membawa cangkul dan Nabi dilewati," kata Gus Baha.

Saat itulah kemudian ada sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal ekstrim merasa marah dan menyumpahi pemuda tersebut.

"Sial betul pemuda itu, ada Rasulullah mengaji, dia lewat begitu saja, tidak berhenti untuk mengaji, celakalah dia," lanjut Gus Baha.

Baca Juga: Jangan Mengeluh saat Uang Habis karena Rawat Orang Tua, Gus Baha Beri Contoh Rasa Bakti pada Ibu Tanpa Pamrih

Mendengar ucapan sahabatnya yang mengomentari pemuda yang ikut ngaji tersebut, Nabi lantas menegur sahabatnya itu.

"Melihat sahabatnya itu, Nabi lantas mengatakan 'la taqulu hakadza' kamu jangan berkata seperti itu," kata Gus Baha menirukan ucapan Nabi.

Salah satu murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair itu menjelaskan jika Nabi Muhammad meminta sahabatnya untuk tidak menili sesuai seleranya.

"Dia itu bisa saja bekerja untuk iffah, supaya dia tidak minta-minta pada orang, itu sunnah saya," terang Gus Baha.

"Atau bekerja untuk keluarganya, untuk ibunya, itu juga merupakan sunnah saya, dan Allah mencintai orang mukmin yang bekerja," sambung Gus Baha.

Penjelasan Gus Baha tersebut memberikan gambaran jika ibadah tidak hanya terbatas pada sholat, puasa, baca quran dan mengaji saja.

Namun kata Gus Baha, bekerja yang diniatkan dan bertujuan untuk menghidupi keluarga, menyenangkan keluarga itu juga termasuk dalam ibadah.***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x