Network
MANTRA SUKABUMI - Gus Baha kali ini paparkan materi Jihad menurut ajaran Islam.
Dalam jihad kata Gus Baha ada yang benar dan ada yang salah, oleh sebab itu jangan sampai keliru.
Dalam syarah-syarah hadist dijelaskan, kata Gus Baha Nabi tidak pernah menganggap jihad bagian dari rukun Islam.
Seperti dilansir mantrasukabumi.com dari video yang diunggah kanal Youtube Hikmah Ulama pada 6 Juni 2020. inilah materi tentang Jihad.
Jihad itu kata Gus Baha kondisional, jadi Jihad tak pernah jadi rukun Islam.
Menurutnya, masalah jihad ini perlu disampaikan karena sekarang banyak orang yang beranggapan bahwa orang yang sudah syahadat, shalat, puasa, hanya karena tidak jihad, kemudian tidak Islam.
Hanya karena tidak jihad dianggap gak Islam, Gus Baha ungkap itu salah besar. Karena rukun Islam itu, di semua hadits shahih tidak pernah memasukkan jihad sebagai bagian dari rukun Islam.
"Tidak pernah memasukan jihad. itu satu. kedua bahwa kewajiban jihad itu setelah orang mempunyai pemimpin yang baik, yang adil"
Jadi Jihad yang salah itu yang menentukan bahwa dengan tidak berjihad itu tidak Islam.
Baca Juga: 10 Hari Pasca Meletusnya Gunung Semeru, Bagaimana Menyikapinya ? Gus Baha Sebut Hal ini
Sekarang mencari pemimpin yang baik dan adil sangat sulit, tapi bahwa jihad dengan bentuk apapun yang menjadikan Islam ini diterima itu sampai kiamat.
"itu namanya jihad dengan hujjah atau jihad bisulton (argumen) yaitu jihad yang bisa menjelaskan penting nya orang kembali kepada Allah SWT" Jelas Gus Baha.
Jadi Jihad yang benar yaitu jihad yang menjelaskan pentingnya orang kembali kepada Allah
"Jihad dalam bentuk ini kewajibannya akan abadi sampai hari kiamat, Misalnya jihad melawan komunis, ini baru ramai masalah komunis"
Tak kalah menarik, Gus Baha juga menyebut soal jihad melawan komunis. Ia menceritakan baru saja bertemu dengan beberapa kyai di Kajen, Jawa Tengah.
"Saya akan beritahu Anda semua tentang ciri khas ulama, meski kita sendiri tidak perlu mengaku sebagai ulama," katanya.
Menurut Gus Baha, ulama juga memiliki kelemahan. Termasuk dalam menghadapi harta dan wanita.***
