10 Hari Pasca Meletusnya Gunung Semeru, Bagaimana Menyikapinya ? Gus Baha Sebut Hal ini

- 13 Desember 2021, 22:05 WIB
Petugas kepolisian bersama anjing pelacak melintas di jalur material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). Pencarian korban guguran awan panas Gunung Semeru difokuskan di sejumlah titik di antaranya Kajar Kuning, Sumber Wuluh, Curah Koboan dan Pronojiwo. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp.
Petugas kepolisian bersama anjing pelacak melintas di jalur material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). Pencarian korban guguran awan panas Gunung Semeru difokuskan di sejumlah titik di antaranya Kajar Kuning, Sumber Wuluh, Curah Koboan dan Pronojiwo. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp. /Umarul Faruq/ANTARA FOTO

MANTRA SUKABUMI- 10 hari pasca meletusnya gunung semeru kita melahirkan kisah cerita yang pasti dikenang dan sulit dilupakan, tepatnya Sabtu 4 Desember 2021 masyarakat Lumajang, Jawa Timur digemparkan, Gus Baha sebut hal ini untuk menyikapinya.

Fenomena alam yang terjadi itu semua tidak terlepas dari kekuasaan Allah SWT hingga dengan adanya kejadian Gunung Semeru meletus, masyarakat harus berpikir bagaimana menyikapinya, dalam hal ini Gus Baha pun menjelaskan hal tersebut.

Gus Baha menjelaskan bahwa bisa saja hal tersebut adalah sebuah musibah, karena musibah bisa datang dari mana saja seperti meletusnya gunung semeru.

Baca Juga: Shopee 12.12 Birthday Sale TV Show Hadirkan TOMORROW X TOGETHER, Al & Andin, dan Deretan Bintang Dangdut

Menurut Gus Baha bahwa hal yang terjadi itu berasal dari Allah SWT menunjukan kebesarannya, lantas bagaimana kita menyikapinya?.

"Musibah di semua tempat, di setiap jengkal tanah hakikatnya hakikatnya adalah pertunjukan," ujar Gus Baha sebagaimana dikutip Mantrasukabumi.com dalam akun Instagram @ngajikiyaigusbaha.

Sekalipun tanpa pertanda akan meletusnya Gunung Semeru, tetapi saat itu menjadi kehendak Allah, karena itu tentu terjadi.

"Pertunjukan bahwa kehendak Allah itu pasti terjadi," ujarnya Gus Baha.

Sebab musibah bisa terjadi kapan saja dimana saja dan kepada siapa saja tanpa harus melihat apapun.

Halaman:

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x