"Jadi, cara berpikir nabi itu begitu. Begitu juga cara pikir sahabat, cara pikir ulama-ulama yang waras itu begitu," lanjut Gus Baha.
Orang-orang shaleh mensyukuri setiap menit yang diberikan Allah padanya.
"Sehingga melihat maksiat juga begitu, 'Alhamdulillah aku masih hidup, 1 detik, 2 detik, 2 menit'. Sehingga hidup itu," papar Gus Baha.
Baca Juga: Hati-hati Orang Tua yang Suruh Anak Hafalkan Alquran Kerap Lupakan Hal Penting Ini, Gus Baha: Fatal
"Dan itu (waktu sekian menit) sudah cukup untuk melafadzkan 'laaillahaillallah'," jelasnya.
"Makanya, katanya yang ngarang Hikam, 'Betapa murahnya Allah, surga itu hanya bisa dibeli dengan 2 menit', karena surga itu senilai 'laaillahaillallah'," lanjutnya.
"Miftahul jannah 'laaillahaillah', itu cukup 1 menit, berarti surga harganya hanya semenit," jelasnya.
"Dan karena dia (orang shaleh terdahulu) mengangungkan hidup itu 1 menit ke depan, 'laaillahaillallah', dia ngitungnya hidup itu per menit," tandas Gus Baha diakhir video.***