Dihimbau agar jangan sampai menginjak syazarwan yang sebenarnya adalah pondasi Ka’bah dan merupakan bagian darinya.
Keneapa dilarang?, ternyata sebabnya karena bila sampai mengenai syazarwan maka bukan towaf namanya tetapi menginjak Ka’bah.
Sebenarnya sederhana saja logika larangan tersebut, yang namanya towaf itu memutari Ka’bah agak jauh di bagian luar.
Gus Baha mengatakan bahwa sebenarnya fiqih itu tidak ada yang jadi pertanyaan, semuanya bisa diterima oleh akal.
Baca Juga: Anda Sayang Istri ? Pahami Sifat Asli Wanita dari Gus Baha
Hanya saja karena menekuninya tidak dengan serius, maka akan menjadi paradoks bagi yang belajarnya main-main.
Misal lainnya yang disebut Gus Baha yaitu wajibnya mandi, salah satu logikanya yaitu disebabkan keluarnya air mani.
“Nah kenapa nifas atau wiladah, (maksudnya) melahirkan bayi (ibu) wajib mandi?, alasannya lucu karena bayi adalah mani yang mengkristal,” jelas Gus Baha.
Mendengar penjelasan Gus Baha jama’ah yang hadirpun tertawa ramai, seperti biasa pada kesempatan kajian-kajian peserta selalu bahagia.
Gus Baha menerangkan bahwa fiqih selalu meminta alasan dari setiap hukum yang dihasilkannya, begitu juga mandi setelah nifas.