Muhammad Ali, Sang Legenda Tinju Profesional dari Negeri Paman Sam

- 27 April 2020, 09:26 WIB
ILUSTRASI Sang Legenda Tinju, Muhammad Ali
ILUSTRASI Sang Legenda Tinju, Muhammad Ali /Istimewa/KisahMuslim/.*/KisahMuslim

Shalat 5 waktu dalam sehari. Wanita memakai pakaian yang panjang. Cara mereka makan. Engkau bisa pergi ke negara manapun dengan menyapa ‘assalamu’alaikum – wa’alikumussalam.

Kau punya rumah, kau punya saudara, Aku memilih Islam karena itu bisa menghubungkanku (persaudaraan kepada siapa saja). Sebagai seorang Kristen di Amerika, aku tidak bisa pergi ke gereja orang kulit putih.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Kabupaten Sukabumi Sebut 7 Nakes Terindikasi Positif Corona

Ia melanjutkan, “(Dalam Islam) Aku merasakan kebaikan. Aku merasakan kebebesan. Islam membuatku terhubung dengan Saudi Arabia. Persaudaraan Islam menghubungkanku dengan Pakistan, Maroko, Syiria. Aku bisa tinggal di istana-istana (pemimpin muslim dunia) karena aku seorang muslim.

Menjadi penganut Kristen aku tidak pernah duduk (setara) dengan pemimpin-pemimpin. Sebagai seorang muslim, aku duduk bersama (Anwar) Sadad, (Gamal Abdul) Naser, Marcos Presiden Filipina. Raja-raja (Arab), Sultan Abu Dhabi, dan masyarakat menyambutku layaknya seorang saudara.  Oleh karena itu, aku memilih agama Islam.”

Baca Juga: Warga Tanjung Priok Dibagi Nasi Anjing Saat Pandemi Corona Polisi Selidiki Pemberinya

Peranan Ia Sebagai Seorang Muslim

Di kampung halamannya Louisville, pada tahun 2005 ia mendirikan Muhammad Ali Center, yang difungsikan sebagai pusat untuk berdakwah, menarik orang-orang untuk mengetahui kemudian mempelajari tentang Islam.

Muhammad Ali mengatakan, “Saya ingin tempat ini mendorong seseorang untuk memberikan yang terbaik dalam bidang pilihan mereka.”

Ketika diresmikan tempat tersebut sebagian besar banyak dihadiri penggemarnya dari berbagai belahan dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat kala itu, Bill Clinton.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah