Gus Baha Angkat Bicara Soal Polemik Adzan dan Pengeras Suara Hingga Pernyataan Menteri Agama

- 28 Februari 2022, 06:02 WIB
Gus Baha hingga Menteri Agama Gus Yaqut berikan tanggapan mengenai polemik tentang adzan dan pengeras suara
Gus Baha hingga Menteri Agama Gus Yaqut berikan tanggapan mengenai polemik tentang adzan dan pengeras suara /

MANTRA SUKABUMI - Publik kini tengah dihebohkan dengan beredarnya Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara.

Surat Edaran Menteri Agama menuai polemik terlebih setelah Menag Gus Yaqut mengeluarkan pernyataan yang semakin membuat suasana di tengah masyarakat panas.

Namun, salah satu dai kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha ternyata telah mengingatkan hal tersebut dalam sebuah ceramahnya.

Baca Juga: Tanda Kiamat Sudah Dekat Menurut Gus Baha, Salah Satunya Banyak Penceramah dan Lomba Bangun Masjid

Gus Baha menjelaskan jika perbedaan pendapat telah terjadi sejak zaman Rasulullah SAW, karena itu tidak perlu disikapi secara berlebihan.

"Sampeyan kalau beda pendapat biasa saja, jangan seperti orang sekarang, kalau beda pendapat ribut," ujar Gus Baha.

Menurut Gus Baha perbedaan pendapat merupakan fitrah alamiah yang pasti dialami manusia yang hidup di dunia.

"Beda pendapat itu fitrah. Tidak mungkinlah kita tidak beda pendapat, tidak mungkin," lanjut Gus Baha.

Gus Baha juga menjelaskan jika dirinya pernah ditanya tentang speaker yang ada di berbagai masjid.

"Di kampung-kampung kalau ada masjid pakai speaker, di mana-mana, saya sering ditanya, Gus, bilangin kalau adzan jangan banter-banter, membuat berisik tetangga, kalau sudah niat sholat, tidak usah adzan sudah datang," kata Gus Baha.

"Selesai kamu, yang satu, ya tidak! harus keras supaya syiar. Yang satu mengatakan sia-sia dikata-katain saja, karena yang tidak senang cuma ngata-ngatain saja, yang sudah senang tanpa adzan keras-keras maksudnya sudah sholat, kamu pilih mana?" tanya Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Keutamaan Surat Al Mulk: Menjadi Syafaat di Alam Kubur

Gus Baha lantas menceritakan jika hal tersebut sudah terjadi sejak zaman Rasulullah SAW antara Abu Bakar dan Umar.

“Abu Bakar kalau berdzikir di masjid itu lirih sekali, selirih-lirihnya. Umar kalau berdzikir sangat keras, tapi tidak menggunakan sound sistem tapi sangat keras hingga membuat ramai," ungkap Gus Baha.

Gus Baha kemudian mengatakan jawaban Abu Bakar ketika ditanya oleh Rasulullah SAW alasan berdzikir dengan suara lirih.

"Ya Aba Bakrin, kenapa kamu melirihkan suara? Saya itu malu sama Allah, Dia itu Dzat yang Maha Mendengar. Jadi, saya mengeraskan suara itu malu, seperti Tuhan butuh suara keras saja," jawab Abu Bakar, sebagaimana diceritakan Gus Baha.

"Umar ditanya kenapa kamu terlalu keras? Unar jawabnya sederhana, 'Supaya tidak mengantuk'," beber Gus Baha.

Karena itulah lanjut Gus Baha tidak ada satupun ulama yang mengatakan jika Umar afdholu min Abi Bakrin (lebih utama) karena jawaban Umar sangat sederhana.

Baca Juga: Hati-hati, Jangan Sekali-kali Pakai Baju dan Celana ini ke Masjid, Meski Baik Kata Gus Baha Bisa Masuk Neraka

Gus Baha menuturkan jika Rasulullah ketika para sahabatnya banyak masalah, maka mereka berdoa dengan suara keras, Rasulullah SAW kemudian bersabda.

"Kamu tidak berdoa dengan dzat yang tuli, maka kamu tidak usah keras-keras”, cerita Gus Baha dengan menukil sebuah hadits Nabi.

"Jadi, andaikan istighosah pakai sound sistem keras-keras, itu ya perlu dipertanyakan. Tuhan sudah dengar kok gegernya seperti itu ngapain," tambah Gus Baha.

"Tapi misalnya madzhab (pendapat) itu kamu pakai, lalu ada pertanyaan, “Dangdut saja keras, kenapa kalimat thayyibah tidak boleh keras? Masalah lagi," pungkas Gus Baha.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x