Amalan yang Dianjurkan bagi Seorang Muslim pada Nisfu Syaban, Kemenag Sebut Waktu Pelaksanaannya

- 17 Maret 2022, 09:55 WIB
Malam Nisfu Syaban 2022 Hari Ini 17 Maret 2022
Malam Nisfu Syaban 2022 Hari Ini 17 Maret 2022 /Pexels/Rodnae Productions//Pexels/Rodnae Productions

MANTRA SUKABUMI - Bulan Syaban adalah salah satu bulan yang dinantikan sebab didalamnya sangat banyak amalan yang dianjurkan bagi muslim khususnya pada Nisfu Syaban.

Sebab Nisfu Syaban atau pertengahan bulan Syaban memiliki keutamaan dengan dibarengi amalan-amalan yang bisa dilakukan.

Mengapa Nisfu Syaban menjadi salah satu momen yang harus diisi oleh beberapa amalan ? diantaranya mengerjakan sholat nisfu syaban.

Baca Juga: Amalan dan Niat Sholat Nisfu Syaban 1443 H, Lengkap dengan Keutamaan serta Bacaan Doa dalam Tulisan Arab

Adapun untuk waktu pelaksanaan amalan Nisfu Syaban kita bisa merujuk kepada hasil dari kemenag, mengenai waktu kapan Nisfu Syaban di bulan Maret 2022 ini.

Dikutip mantrasukabumi.com dari kemenag, pelaksanaan sholat Nisfu Syaban 2022 jatuh pada hari Jumat 18 Maret, atau dimulai dari malam Jumat atau Kamis malam 17 Maret 2022.

Berikut bacaan niat sholat Nisfu Syaban dan tatacara pelaksanaannya.

Tata Cara Pelaksanaan shalat Nisfu Syaban:

Niat:

أصلى سنة نصف شعبان ركعتين للّه تعالى

Banyaknya shalat 100 rakaat (50 kali salam), lebih baik dilaksanakan berjamaah Bacaannya, setiap rakaat setelah membaca Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.

Waktunya setelah shalat sunat ba'diyah maghrib kemudian dilanjutkan setelah isya Setelah melaksanakan shalat nisfu syaban, Syekh KH Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin menyarankan dalam maklumat yang ditandatangani pada 20 Maret 2003 agar mengakhiri dengan melaksanakan shalat lidaf'il bala yang dilanjtkan dengan khataman.

Doa setelah shalat Nisfu Syaban:

​​​​​​​​أَللّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَآإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَالَّلاجِـءِيْنَ، وَجَارَالْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأمَانَ الْخَاءِفِيْنَ. أَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّ أَوْمَحْرُوْمًا أَوْمَطْرُوْدًا أَوْمُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ. اللّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ. إِلٰهِي بِالتَّجَلِّيِّ الْأَعْظَامِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ: أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْإِكْرَمُ. وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Adapun pembacaan pertama surat Yasin, dengan niat:

1. Agar diberi umur panjang

2. Agar terhindar dari bala musibah

3. Agar diberi kecukupan rezeki

Aktifitas ini menjadi tradisi rutinan bagi masyarakat Indonesia di malam Nisfu Syaban.

Pada malam Nisfu Syaban atau bulan Sya'ban, Allah SWT menurunkan surat Al-Ahzab ayat 56 yang menganjurkan pembacaan shalawat.

Baca Juga: Buku Catatan Amal Ditutup, Inilah Niat Baca Surat Yasin 3 Kali pada Malam Nisfu Syaban 2022

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (Q.S Al-Aḥzāb [33]:56)

Amal-amal perbuatan manusia selama setahun dilaporkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala pada bulan Sya'ban.

Pada bulan Sya'ban Allah SWT membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya.

Menurut riwayat Sayyidah Aisyah radhiallahu anha Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah melakukan puasa sunnah melebihi proses Sunnah di bulan Sya'ban.

Selain melakukan puasa sunah menghidupkan malam Sya'ban juga sangat dianjurkan, khususnya malam Nisfu Sya'ban atau pertengahan bulan Sya'ban.

Maksudnya adalah memperbanyak ibadah dan amalan baik pada malam tersebut.

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki menegaskan dalam kitab-nya Ma Dza fi Syaban bahwa terdapat banyak keuntungan di malam Nisfu Syaban, diantaranya:

1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mengampuni dosa orang yang meminta ampunan pada malam itu.

2. Mengasihi orang yang minta kasih.

3. Menjawab doa orang yang memohon.

4. Melapangkan penderitaan orang susah.

5. Membebaskan sekelompok orang dari neraka.

Sayyid Muhammad menyebutkan beberapa amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syaban diantaranya:

1. Memperbanyak doa

Anjuran ini didasarkan pada hadis riwayat Abu Bakar bahwa di Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.

Yang artinya: “(Rahmat) Allah turun ke bumi pada malam nifsu Syaban. Allah akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR al-Baihaqi).

Baca Juga: Terbaru, 15 Ucapan Selamat dan Permintaan Maaf Sambut Malam Nisfu Syaban 1443 H Penuh Makna dan Harapan

2. Membaca dua kalimat syahadat

"Laa Ilaha Illallah muhammadarrasulullah" sebanyak-banyaknya.

3. Memperbanyak istighfar

Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam terutama pada waktu yang memiliki keutamaan seperti bulan Sya'ban.

Istighfar dapat memudahkan rezeki sebagaimana dijelaskan dalam Alquran dan hadis.

Pada bulan Syaban pula dosa diampuni kesulitan dimudahkan dan kesedihan dihilangkan.

Adapun keutamaan bulan Syaban dan malam Nisfu Syaban dan amalannya adalah sebagai berikut.

Bulan yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merupakan bulan penuh berkah dan kebaikan karena didalamnya terdapat berbagai peristiwa bersejarah.

Yakni Allah SWT memerintahkan nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan arah kiblat dari Masjidil Aqsa di Palestina ke Ka'bah di Makkah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

Artinya: "Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan." (Q.S Al-Baqarah [2]:144).***

 

Editor: Robi Maulana

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah