MANTRA SUKABUMI - Satu hari menjelang tibanya Idul Fitri 1443 H, tak sedikit dalam mesin pencarian orang mengklik khutbah idul fitri 2022.
Sebagai khatib, kiranya artikel ini sangat bermanfaat sebagai referensi khutbah Idul Fitri 2022 atau bertepatan dengan 1443 H.
Adapun tema khutbah idul fitri 2022 yang kami tulis disini mengenai seputar pentingnya mempererat tali silaturahmi di hari yang fitri.
Sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, pada 1 Mei 2022 berikut ini contoh khutbah Idul Fitri 1442 H dengan tema 'Mempererat Tali Silaturahmi Dihari yang Fitri'
Khutbah I
اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ، وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللّٰهِ وَبِحَمْدِهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ اللّٰهِ، وَرَحْمَتُهُ الْمُهْدَاةُ، صَلَّى اللّٰهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَأُوصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللّٰهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ، القَائِلِ فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (سورة يونس: ٥٨)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Wasiat takwa senantiasa dan akan terus mengawali setiap khutbah. Karena dalam kehidupan abadi di akhirat kelak, tidak ada yang bermanfaat bagi kita kecuali takwa dan amal shalih. Untuk itu, marilah kita berusaha untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ta’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh larangan-Nya.
Hadirin jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Pagi ini, kita berkumpul di tempat yang penuh berkah ini menyambut datangnya bulan Syawal. Kita telah melepas kepergian Ramadhan. Bulan yang mulia, bulan kebaikan, bulan yang penuh berkah, bulan taubat dan bulan berbagai macam ketaatan dan amal shalih itu telah pergi meninggalkan kita. Setelah berpisah dengan bulan taubat, marilah kita tetap bertaubat. Setelah berpisah dengan bulan ketaatan, marilah kita tetap istiqamah berbuat taat. Setelah berpisah dengan bulan Al-Qur’an, marilah kita tetap membaca Al-Qur’an. Setelah kita berpisah dengan bulan tarawih, marilah kita tetap melaksanakan shalat-shalat sunnah. Setelah kita berpisah dengan bulan puasa, marilah kita tetap melaksanakan berbagai puasa sunnah.