Keutamaan Puasa Sunnah Syawal Beserta Niat dan Tata Cara Pelaksanaanya

- 3 Mei 2022, 08:30 WIB
Saatnya puasa Syawal, 6 hari dibulan syawal, (Ilustrasi)
Saatnya puasa Syawal, 6 hari dibulan syawal, (Ilustrasi) /Pixabay/ Dannysee/

MANTRA SUKABUMI - Pada artikel ini kami akan sedikit mengulas tentang keutamaan puasa sunnah Syawal.

Dilengkapi juga bacaan niat dan tata cara pelaksanaan puasa sunnah Syawal yang merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW.

Puasa sunnah Syawal salah satu amalan yang memiliki keutamaan luar biasa, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal: Berapa Hari Puasa Syawal, Keutamaan dan Tata Caranya 

Puasa sunnah Syawal termasuk salah satu sunnah yang dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal.

Banyak hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan keutamaan puasa sunnah Syawal. Salah satunya hadits Rasulullah SAW:

من صام ستة ايام بعد الفطر متتابعة فكانما صام السنة (رواه الطبراني)

Man Shama Sittata Ayyamin Ba'dal Fithri Mutatabi'atan Fakaannama Shamaas Sanata

 rtinya: "Barang siapa yang berpuasa enam hari setelah hari raya idul fitri secara bersambung ( berturut-turut ), maka dia sama seperti seseorang yang telah berpuasa setahun". (HR Ath Thabrani) 

Bagaimana jika puasa Syawal dilaksanakan tidak berurutan, apa pendapat ulama mengenai hal ini? 

Dalam tata cara melaksanakan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, ulama berbeda pendapat tentang tersebut.

Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal boleh dilakukan dengan cara terpisah-pisah.

Namun ada juga ulama yang berpendapat bahwa puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal lebih utama dilakukan secara berturut-turut.

Maksud daripada berturut-turut yaitu langsung melaksanakan puasa pada hari kedua pada bulan Syawal. 

Dikutip mantrasukabumi.com dari kitab 'Marhaban ya Ramadhan', berikut ini beberapa pendapat ulama mengenai cara melaksanakan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal:

1. Menurut pendapat yang kuat dalam madzhab Al Imam Syafi'i dan Al Imam Ibnul Mubarak, yang lebih utama adalah berpuasa secara berturut-turut.

Baca Juga: Simak, Inilah Hukum Puasa Syawal Disertai Dalil Keistimewaan Lengkap Bacaan Niat dan Tata Caranya

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan At Thabrani, sebagai berikut:

 من صام ستة ايام بعد الفطر متتابعة فكانما صام السنة (رواه الطبراني) 

Man Shama Sittata Ayyamin Ba'dal Fithri Mutatabi'atan Fakaannama Shamaas Sanata 

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa enam hari setelah hari raya idul fitri secara bersambung ( berturut-turut ), maka dia sama seperti seseorang yang telah berpuasa setahun". (HR Ath Thabrani)

Hal ini bermaksud agar dapat menyegerakan dalam melaksanaka ibadah, dan dikhawatirkan jika ditunda, maka terdapat sesuatu yang dapat menghalangi untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal. 

2. Menurut pendapat Al Imam Abu Hanifah, yang lebih utama adalah berpuasa dengan cara terpisah-pisah dalam masa bulan Syawal.

3. Menurut pendapat Al Imam Waqi dan Al Imam Ahmad, berpuasa secara berturut-turut atau terpisah-pisah hukumnya adalah sama.

Itulah beberapa pendapat para ulama mengenai prihal puasa Syawal. Semoga bermanfaat.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah