Referensi Teks Khutbah Jumat 2022 Terbaru, Tema: Tingkatkan Amal Ibadah di Bulan Syawal yang Penuh Keutamaan

- 13 Mei 2022, 09:15 WIB
Ilustrasi Referensi Teks Khutbah Jumat 2022 Terbaru, Tema: Tingkatkan Amal Ibadah di Bulan Syawal yang Penuh Keutamaan.
Ilustrasi Referensi Teks Khutbah Jumat 2022 Terbaru, Tema: Tingkatkan Amal Ibadah di Bulan Syawal yang Penuh Keutamaan. /*/Pixels//Nikhil manan

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” [Quran Fussilat: 30].

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat dan Terbaru Versi PDF, Tema 4 Hal yang Harus Ada Pada Manusia

Ibadallah,

Allah juga memberikan permisalan yang luar biasa tentang orang-orang yang sudah membiasakan diri untuk melakukan taat. Yaitu orang-orang yang sudah mencoba membentuk kebiasaan baik. Kemudian kebiasaan tersebut dia rusak dengan melakukan perbuatan maksiat yang hakikatnya sama sekali tidak produktif untuk dunia dan akhiratnya. Allah umpamakan dengan seorang perempuan yang memintal benang. Setelah satu bulan ia rajut benang tersebut membuat sesuatu, setelah rampung sebulan dan membentuk hasil rajutan yang bagus, ia malah merusaknya. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” [Quran An-Nahl: 92]

Kita tengah merajut kebiasaan baik. Dan kebiasaan kita di bulan Ramadhan kemarin, hampir saja menjadi kebiasaan baru atau gaya hidup baru yang tengah kita bentuk. Ketika Ramadhan usai, usaha itu kita uang. Kebiasaan itu kita abaikan dan tidak lagi kita jadikan bagian dari diri kita. Inilah permisalan yang Allah sebutkan di atas.

Dan kita di Ramadhan kemarin mendapat nikmat taufik dari Allah yaitu mudahnya melakukan taat. Kemudian maksiat setelah mendapat nikmat tentu saja bukanlah bentuk syukur. Syukur nikmat adalah menaati Allah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا

“Beramallah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah).” [Quran Saba’: 13]

Halaman:

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x