Isi Kandungan Surat Al Adiyat Ayat 1-11, Lengkap dengan Makna Beserta Tulisan Arab dan Artinya

- 17 Mei 2022, 17:55 WIB
Bacaan dan Isi Kandungan Surat Al Fil Ayat 1 Sampai 5 Kehancuran Abrahah dan Pasukan Bergajah
Bacaan dan Isi Kandungan Surat Al Fil Ayat 1 Sampai 5 Kehancuran Abrahah dan Pasukan Bergajah /Pexels/ Abdulmeilk Aldawsari/

MANTRA SUKABUMI - Inilah isi kandungan surat Al Adiyat ayat 1-11 lengkap dengan makna per ayat dan tulisan arab, dan artinya.

Secara urutan mushaf, surat Al Adiyat merupakan surat ke 100 terletak setelah surat Al Zalzalah dan termasuk surat Makiyyah.

Diantara isi kandungan surat Al Adiyat, menjelaskan bahwa Allah bersumpah dengan kuda-kuda perang beserta sifatnya.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Kahfi Ayat 1-10, Ini Arti dan Maknanya

Ada ulama menafsirkan penyebutan itu untuk menggambarkan terjadinya kiamat yang cepat laksana serangan mendadak pasukan berkuda.

Sebagian ulama lain menafsirkan jika kuda saja melakukan semua itu demi tuannya, semestinya manusia taat kepada Tuhannya, tidak justru kufur dan mengingkari nikmat-nikmatNya.

Surat Al Adiyat juga menjelaskan tentang ancaman Allah kepada mereka, manusia yang tak bersyukur atas segala nikmat Allah.

Surat Al Adiyat ini juga memperingatkan bahwa manusia nanti akan dibangkitkan dari kubur.

Setelah manusia dibangkitkan dari kubur, akan ditampakkan apa yang selama ini mereka sembunyikan dalam hati.

Allah Maha Mengetahui keadaan manusia; baik yang dhahir maupun yang disembunyikan dalam hati terdalam sekalipun.

Pengetahuan-Nya menyangkut hal-hal yang detil serta tersembunyi, betatapun kecilnya sesuatu dan betapapun tersembunyi, pasti Allah mengetahuinya.

Berikut ini mantrasukabumi.com rangkum dari quran.kemenag.go.id, 17 Mei 2022 surat Al Adiyat beserta makna per ayat:

وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ

Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,

Demi kuda perang yang berlari kencang dan bernafas terengah-engah ke arah musuh dengan penuh keberanian dan semangat guna membawa tuannya berperang di jalan Allah.

Allah bersumpah dengan kuda dan sifat-sifatnya dalam suasana perang bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan di kalangan orang-orang Mukmin.

Sudah selayaknya mereka bersifat demikian dengan membiasakan diri menunggang kuda dengan tangkas untuk menyerbu musuh.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Baqarah ayat 83, Ini Arti dan Maknanya

Mereka juga diperintahkan agar selalu siap siaga untuk terjun ke medan pertempuran bila genderang perang memanggil mereka untuk menghancurkan musuh yang menyerang.

فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ

dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),


فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ

dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,

Dan demi kuda yang menyerang dengan tiba-tiba pada waktu pagi hal ini menunjukkan kesiagaannya untuk berjihad tanpa mengenal waktu,

فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ

sehingga menerbangkan debu,

sehingga dengan serangan kuda-kuda itu menerbangkan debu yang tebal, tanda betapa dahsyat serangan mereka ke arah musuh,

فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ

lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,

lalu menyerbu bersama dengan kepulan debu itu ke tengah-tengah kumpulan musuh dengan gagah berani.

اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ

sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,

Dalam ayat ini, Allah menerangkan isi sumpah-Nya, yaitu: watak manusia adalah mengingkari kebenaran dan tidak mengakui hal-hal yang menyebabkan mereka harus bersyukur kepada penciptanya, kecuali orang-orang yang mendapat taufik, membiasakan diri berbuat kebajikan dan menjauhkan diri dari kemungkaran.

وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ

dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa seorang manusia meskipun ingkar, aniaya, dan tetap dalam keingkaran serta kebohongan, bila ia mawas diri, seharusnya ia akan kembali kepada yang benar.

Dia mengaku bahwa dia tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang dianugerahkan kepadanya.

Dia juga mengakui bahwa semua tindakannya merupakan penentangan dan pengingkaran terhadap nikmat tersebut.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ar Rad Ayat 2, Tentang Allah Buktikan Kebenaran Melalui Keunikan Penciptaan Alam Semesta

Ini adalah kesaksian sendiri atas keingkarannya, pengakuan tersebut lebih kuat daripada pengakuan yang timbul dari diri sendiri dengan lisan.

وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ

dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.

Allah menyatakan bahwa karena sangat sayang dan cinta kepada harta serta keinginan untuk mengumpulkan dan menyimpannya menyebabkan manusia menjadi sangat kikir, tamak, serta melampaui batas. Allah berfirman: Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (al-Fajr/89: 20).

۞ اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ

Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,

Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya.

Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada di dalam dada dan dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur.

وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ

dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?

dan tidakkah mereka mengetahui nasibnya bila apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan, baik itu keimanan maupun kekafiran? Kelakuan seseorang adalah cerminan isi hatinya. Buruknya perilaku seseorang merupakan pertanda buruknya hati orang tersebut, demikian sebaliknya.

اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ ࣖ

sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka.

Sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka. Allah mencatat dengan rinci dan detail apa yang dilakukan manusia. Dengan bukti itu Allah akan menghisab dan memberi balasan yang sesuai kepada mereka.***

 

Editor: Robi Maulana

Sumber: quran.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x