وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Dan mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS. Al-Munafiqun[63]: 4)
Baca Juga: TERBARU 2022, ini Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat, TEMA: Dalamnya Mencintai Baginda Rasulullah SAW
1. Sedikit Mengingat Allah
Ahibbati Fillah,
Di antara sifat orang-orang munafik adalah;
وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
“Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa'[4]: 142)
Mereka mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mereka shalat ketika diperintahkan. Tapi berkaitan dengan mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedikit sekali mereka mengingat Allah ‘Azza wa Jalla.
2. Berat Hati Mengerjakan Shalat
Kadang kala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selepas shalat subuh bertanya,
أَشَاهِدٌ فُلَانٌ