Yang pertama, pilihlah teman yang baik. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)[2]
Di dalam hadits ini tidak ada unsur celaan kepada pandai besi dan tidak ada unsur pujian kepada penjual minyak wangi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hanya memberikan gambaran untuk mensifatkan sesuatu yang mungkin terbayang di dalam pikiran manusia.
Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah seperti seorang penjual minyak wangi dengan seorang tukang pandai besi. Seorang teman yang baik, bisa jadi dialah yang menuntunmu di jalan kebaikan atau engkau yang meniru dia untuk berbuat baik, atau minimalnya engkau tidak terpengaruh dengan kejelekan karena engkau berada di lingkungan orang-orang yang baik.
Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Tema tentang Menggapai Banyak Pintu Rezeki yang Berikan Manfaat
Demikian juga teman yang jelek. Bisa jadi dia menggeretmu ke arah kejelekan, minimalnya engkau berada di lingkungan orang yang jelek.
Karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjadikan teman sebagai salah satu di antara standar kebaikan agama seorang hamba. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)