Baca Amalan Ini 7 Kali Sebelum Makan atau Minum, Kata Abah Guru Sekumpul agar Dijauhkan dari Makanan Haram

- 15 Juni 2022, 17:10 WIB
Abah Guru Sekumpul berikan amalan agar dijauhkan dari makanan haram dengan membaca amalan ini sebanyak 7 kali sebelum makan dan minum
Abah Guru Sekumpul berikan amalan agar dijauhkan dari makanan haram dengan membaca amalan ini sebanyak 7 kali sebelum makan dan minum /PEXELS/Thirdman

MANTRA SUKABUMI - KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul saat mengisi ceramahnya seringkali mengijazahkan amalan-amalan.

Diantara amalan yang beliau ijazahkan adalah amalan atau doa untuk dibaca sebelum makan dan minum.

Kata Abah Guru Sekumpul, amalan ini dibaca tujuh kali sebelum makan atau minum sesuatu yang kita belum tahu status kehalalan makanan tersebut.

Baca Juga: Cukup Dibaca 1 Kali Amalan Abah Guru Sekumpul Ini, Dosa Kita dan Orang Tua Akan Diampuni

Abah Guru Sekumpul mengatakan, jika amalan ini dibaca maka kita akan dibukakan hijab hingga kita tahu status kehalalan makanan atau minuman tersebut.

Dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan Facebook Amalan Abah Guru Sekumpul Indonesia pada 15 Juni 2022, berikut bacaannya:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Amalan di atas juga dibaca sebanyak 7 kali sebelum makan dan minum. Keutamaannya akan dibukakan hijab mana yang halal dan haram.

Amalan di atas juga dibaca sebanyak 7 kali sebelum makan dan minum. Keutamaannya akan dibukakan hijab mana yang halal dan haram.

Sebagai umat muslim, perlunya kita menjaga diri kita agar tidak terjerumus dalam perkara yang diharamkan, terutama makanan.

Kenapa demikian? Karena makanan haram banyak menimbulkan mudharat. Ntah untuk lahiriyah maupun batiniyah.

Berikut beberapa mudharat makanan haram yang dirangkum dari berbagai sumber:

Baca Juga: Amalan Sholawat Li Hifdzil Qur'an Agar Mudah Menghafal Al-Qur'an: Dibaca 100 Kali

1. Terhalangnya doa.

Hal itu berdasarkan pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada sahabat Sa‘d radliyallahu ‘anhu.

يَا سَعْدُ أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ الْعَبْدَ لَيَقْذِفُ اللُّقْمَةَ الْحَرَامَ فِي جَوْفِهِ مَا يُتَقَبَّلُ مِنْهُ عَمَلَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا

“Wahai Sa‘d, perbaikilah makananmu, niscaya doamu mustajab. Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya seorang hamba yang melemparkan satu suap makanan yang haram ke dalam perutnya, maka tidak diterima amalnya selama empat puluh hari” (Sulaiman ibn Ahmad, al-Mu‘jam al-Ausath, jilid 6, hal. 310).

2. Ancaman keras di akhirat.

Bentuk ancamannya apalagi jika bukan siksa api neraka. Ancaman ini jelas disampaikan dalam Al-Quran dan hadits.

Diantaranya ancaman api neraka bagi orang yang makan harta anak yatim dan harta riba.

إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوالَ الْيَتامى ظُلْماً إِنَّما يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ ناراً وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيراً

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka), (QS al-Nisa’ [4]: 10).

Baca Juga: Apa Saja Keutamaan 10 hari Awal Bulan Dzulhijjah? Simak Amalan Sholeh yang Disukai Allah SWT

3. Sulitnya menerima ilmu Allah.

Ketahuilah ilmu adalah cahaya, sedangkan cahaya tidak akan diberikan kepada ahli maksiat.

Itu pula yang pernah dikeluhkan oleh al-Syafi‘i kepada gurunya Imam Waki‘, sebagaimana yang populer dalam sebuah syairnya:

شكوت إلى وكيع سوء حفظي * فأرشدني إلى ترك المعاصي وقال اعلم بأن العلم نور * ونور الله لا يؤتاه عاصي

Aku mengeluhkan buruknya hafalanku kepada Imam Waki‘ Beliau menyarankan kepadaku untuk meninggalkan maksiat Dan beliau berkata, ketahuilah ilmu adalah cahaya Sedangkan cahaya Allah tak diberikan kepada ahli maksiat

Walau as-Syafi‘i tidak menyebabkan sulitnya menerima ilmu akibat makan makanan yang tak halal, tetapi dapat dipahami bahwa makan makanan tak halal itu termasuk perbuatan maksiat

4. Energi tubuh yang lahir dari makanan haram cenderung untuk dipakai maksiat.

Sahabat Sahl radhiyallahu ‘anhu mengatakan:

من أكل الحرام عصت جوارحه شاء أم أبى

Siapa saja yang makan makanan yang haram, maka bermaksiatlah anggota tubuhnya, mau tidak mau” (al-Ghazali, Ihya ‘Ulum al-Din, jilid 2, hal. 91).

Pantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan, “Tidaklah yang baik itu mendatangkan sesuatu kecuali yang baik pula” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Secara tidak langsung, hadits ini mengatakan, “Tidaklah yang buruk itu mendatangkan sesuatu kecuali yang buruk.”

Lebih berat lagi, makanan tidak halal itu menjadi darah daging keturunan kita atau diberikan kepada keturunan kita, maka kemungkinan keturunan kita menjadi keturunan saleh menjadi kecil.

Disebutkan, amalan tersebut dibaca sebanyak 3 kali setelah sholat subuh dan 3 kali setelah sholat Ashar. Keutamaannya akan terhindar dari kerugian.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x