Kapan Mulai Kumandangkan Takbir Idul Adha 2022? Berikut Bacaan Versi Pendek dan Panjangnya

- 9 Juli 2022, 16:25 WIB
Ilustrasi takbir Idul Adha.
Ilustrasi takbir Idul Adha. /Dara.co.id/

MANTRA SUKABUMI - Malam hari raya Idul Adha merupakan malam yang sangat mulia yang mana kita dianjurkan untuk mengisinya dengan berbagai ibadah.

Disebutkan dalam satu keterangan, minimal dalam menghidupkan malam hari raya idul Adha adalah dengan melaksanakan sholat isya berjamaah dan berniat bangun sholat subuh berjamaah.

Dan diantara ibadah yang dianjurkan adalah memperbanyak kumandangkan takbir. Baik Idul Adha maupun Idul Fitri.

Baca Juga: 6 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha 1443 H, Mulai Kumandangkan Takbir hingga Berangkat Jalan Kaki

Sementara yang dimaksud dengan takbir hari raya terbagi menjadi dua jenis takbir. Yakni takbir mursal dan takbir muqayyad.

Waktu melaksanakan takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari malam 'id hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat 'id, meliputi 'idul fitri maupun 'idul adha.

Yang kedua, takbir muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi shalat, dibaca setelah melaksanakan shalat, baik fardhu maupun sunnah.

Waktu pembacaannya adalah setelah sembahyang shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah).

Dapat kita ketahui bahwa takbir pada malam hari raya idul fitri dinamakan takbir mursal. Sedangkan takbir yang dikumandangkan pada hari raya idul adha disebut takbir muqayyad.

Takbir ini dilaksanakan dengan jumlah masa lima hari, mulai tanggal 9 - 13 Dzulhijjah pada setiap usai shalat, baik shalat fardhu ataupun sunah.

Adapun takbir pada malam hari raya idul adha itu dinamakan takbir muqayyad, jika mengacu bahwa takbir itu dilaksanakan usai shalat dalam rentang waktu lima hari tersebut.

Sedangkan jika dilihat bahwa takbir itu dilaksanakan pada malam hari raya id, takbir malam hari raya idul adha ini juga termasuk takbir mursal.

Yang berarti, takbir pada hari raya idul adha menyandang dua istilah, mursal dan muqayyad sebagaimana yang diungkapkan oleh Syaikh Ibrahim Al Bajuri.

Baca Juga: Takbir Shalat Idul Adha Berapa Kali, Simak Jumlah Rakaat Pertama dan Kedua dengan Tata Cara Doa

Sementara berikut ini adalah bacaan takbir hari raya Idul Adha versi panjang dan pendek:

 اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.

Artinya, “Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.” ***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x