Hukum dan Amalan Sunnah Bulan Muharram yang Bisa Kita Amalkan Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

- 28 Juli 2022, 18:30 WIB
Hukum dan Amalan Sunnah Bulan Muharram yang Bisa Kita Amalkan Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Hukum dan Amalan Sunnah Bulan Muharram yang Bisa Kita Amalkan Sesuai Ajaran Rasulullah SAW /Freepik.com/freepik

MANTRA SUKABUMI - Berikut akan kami sajikan hukum dan amalan sunnah di Bulan Muharram yang bisa kita amalkan sesuai anjuran Rasulullah SAW.

Bulan Muharram sebentar lagi maka pasang niat dari sekarang untuk berpuasa sunnah di bulan Muharram ini.

Diketahui bahwa Kemenag telah menentukan tanggal 1 Muharram jatuh pada hari Sabtu, 30 Juli 2022 di tahun ini.

Baca Juga: Inilah 12 Peristiwa-peristiwa Penting di Bulan Muharram dan Amalan-amalan yang Bisa Kita Amalkan

Oleh karenanya banyak sekali amalan yang bisa kita amalkan di Bulan Muharram ini salah satunya puasa Sunnah.

Maka dari itu, untuk lebih jelasnya lagi perihal hal tersebut, maka anda bisa menyimaknya hingga akhir artikel ini.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Kamis, 28 Juli 2022 berikut amalan sunnah di Bulan Muharram sesuai ajaran Rasulullah SAW.

1. Amalan di bulan Muharram

Sebagaimana dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أفضل الصيام بعد رمضان ، شهر الله المحرم

Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR. Muslim 1163).

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 22, Jelaskan Etika Seorang Anak Terhadap Ibu Tiri Setelah Ayahnya Wafat

Yang mana hadits ini merupakan dalil dianjurkannya memperbanyak puasa selama Muharam.

Sebagaimana An-Nawawi mengatakan:

تصريح بأنه أفضل الشهور للصوم

Artinya: "Hadits ini menegaskan bahwa Muharram adalah bulan yang paling utama untuk puasa." (Syarh Shahih Muslim, 8/55).

Yang mana kemudian dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa hari Asyura, saya berharap kepada Allah, puasa ini menghapuskan (dosa) setahun yang telah lewat." (HR. Muslim 1162).

Kemudian setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan informasi bahwa Puasa Asyura adalah kebiasaan puasa yahudi yang paling agung, maka beliau bertekad, tahun depan akan puasa tanggal 9 Muharam, agar puasa beliau beda dengan kebiasaan puasa yahudi. (HR. Muslim 1134)

Yang mana berdasarkan keterangan di atas, bisa disimpulkan bahwa dalam puasa Muharam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menentukan hari khusus yang paling istimewa untuk puasa selain tanggal 9 dan 10 Muharam.

Akan tetapi beliau hanya menganjurkan memperbanyak puasa selama Muharam.

Maka dari itu tidak dibenarkan seseorang menyatakan ada anjuran khusus untuk berpuasa tanggal 1 Muharam atau tanggal sekian Muharam.

Namun sementara dia tidak memiliki dalil yang mendukung pernyataannya.

Baca Juga: CATAT! Inilah Keutamaan Bulan Muharram dan Jenis Amalan yang Bisa Kita Amalkan Sesuatu Syariat Islam

2. Hukum puasa tanggal 1 Muharram

Adapun hukum puasa tanggal 1 Muharam adalah sebagai berikut:

Ada satu prinsip yang penting untuk kita garis bawahi bahwa satu amal yang sama, bisa jadi memiliki hukum yang berbeda, tergantung dari niat pelakunya.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan kaidah:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: "Sah dan tidaknya amal, bergantung pada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan." (HR. Bukhari 1 dan Muslim 1907)

Maka orang yang melakukan puasa tanggal 1 Muharam ada 2 kemungkinan niat yang dia miliki.

Yang pertama, dia berpuasa tanggal 1 Muharam karena motivasi hadis yang menganjurkan memperbanyak puasa di bulan Muharam.

Sehingga ini termasuk puasa yang bagus, sesuai sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam, sebagaimana penjelasan di atas.

Demikian semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca.***

Editor: Rina Karlina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah