"Orang-orang yang tahajud, menikmati sungkeman dengan Allah, jauh lebih bahagia ketimbang orang-orang yang bermaksiat," terangnya.
Ia menerangkan para ulama berpendapat bahwa bahagia itu wajib dan harus dilatih. Seperti yang dikatakan oleh ayat
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, 04 Juli 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS
Pengajian lebih seru dan makin mendalam, Gus Baha menjelaskan bagaimana cara untuk berbahagia, yaitu dengan cara meyakini bahwa setiap orang akan mati.
Nabi juga pernah mengatakan bahwa setiap orang bisa mati kapan saja, bisa besok, lusa dan seterusnya. maka akan sangat bahagia jika menyongsongnya dengan keadaan taat.
Ketika seseorang sudah merasakan hal itu, maka ketika melihat maksiat akan merasa aneh. Saat itulah, awal dari keanehan yang dirasakan akan menjadikan seseorang menjadi takwa.
"Jadi tidak boleh orang bertakwa itu karena ketakutan, maka firman Allah والَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّه orang-orang mukmin itu sangat mencintai Allah, " terangnya.
Baca Juga: Fenomena Aphelion Terjadi Sabtu Besok, LAPAN: 3 Pulau di Indonesia Akan Rasakan Suhu Lebih Dingin
Baca Juga: Ramalan Zodiak Bulan Juli 2020, Aries Akan Jadi Pribadi yang Lebih Kuat dan Produktif