اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Artinya, “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”
Adapun menjelang Ramadhan (Ketika Melihat Hilal)
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
Artinya, "Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah."
Sebagai informasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan, awal puasa atau 1 Ramadhan 1444 H akan jatuh secara bersamaan.
Hal ini didasarkan pada posisi Bulan di Indonesia belum terjadi ijtimak atau masih di bawah ufuk pada Selasa, 21 Maret kemarin.