Teks Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Singkat Terbaru 2023, Menyentuh Hati: Mendidik Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan

- 30 Maret 2023, 09:51 WIB
Ilustrasi. Teks Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Singkat Terbaru 2023, Menyentuh Hati: Mendidik Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan
Ilustrasi. Teks Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Singkat Terbaru 2023, Menyentuh Hati: Mendidik Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan /.*/Pixabay/Konevi

MANTRA SUKABUMI - Tersedia teks khutbah Jumat bulan Ramadhan singkat terbaru tahun 2023 M / 1444 H sangat menyentuh hati dan penuh makna.

Judul materi pada teks khutbah Jumat bulan Ramadhan kali ini yaitu 'Mendidik Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan'.

Memasuki hari Jumat pada Minggu kedua bulan Ramadhan, tentunya setiap kita akan menemukan banyak tantangan dalam menahan hawa nafsu.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2023: Memahami Hakikat Puasa Ramadhan, serta Manfaat dan Keistimewaannya

Maka dalam pembahasan khutbah Jumat ini,
Khotib dapat mengajak Jemaah untuk senantiasa bersabar dan memberikan kiat-kiat dalam mendidik hawa nafsu di bulan Ramadhan.

Seperti apa isi materi pada teks khutbah Jumat bulan Ramadhan kali ini? Silahkan disimak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Dilansir mantrasukabumi.com dari laman Khutbahsingkat.com pada Kamis, 30 Maret 2023, berikut inilah teks khutbah Jumat bulan Ramadhan singkat terbaru 2023 yang menyentuh hati.

Khutbah Jumat bulan Ramadhan 2023, Tema: Mendidik Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan

Khutbah I

الحمْدُ لله, الحمدُ للهِ الذِّي جَـعَـلَ رمـضـانَ شَـهْـرَ الـصّـِيـَامِ * شَـهْـرٌ فـيـهِ تُـطْـهَـرُ أَنْـفُـسُــنَـا مِـنَ الْـمَعـَـاصِى وَالْأَثـَامِ * أشـهـد ان لأ اله الا الله وحده لا شـريك له الْـمَـلِكُ الْـقُـدُّوسُ الـسَّــلَامُ * وَأَشْـهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى دَارِ السَّـلاَمِ* أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِصْبَاحِ الظَّلاَمِ * صَلاَةً تُشْفِيْنَابِهَا مِنَ الدَّآءِ وَاْلأَسْـقَامِ* وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الزِّحَامِ* أَمَّا بَعْـدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْـوَى اللهِ خَالِقِ اْلأَنَامِ* تَدْخُلُوْا جَنَّةَ رَبِّكُمْ بِالسَّـلاَمِ* فَقَدْ قَالَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : أَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشًّيْطَانِ الرَّجِيْمِ * بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ * يـاأيـهـاالـذيـن أمـنوا كـتـب عـلـيـكـم الـصـيـام كمـا كـتـب على الـذيـن مـن قـبـلـكـم لـعـلـكـم تـتـقـون

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas curahan nikmat dan berkah yang melimpah. Shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada jungjungan Alam yakni Habibana Wanabiyana Muhammad SAW.
Hadirin Rahimakumullah...

Marilah kita semua senantiasa bertakwa dan taat kepada Allah SWT dengan berusaha agar ibadah kita semakin meningkat. Semua perintah Allah kita jalankan dengan sekuat tenaga serta berusaha meninggalkan semua larangan Allah SWT.

Semua itu kita lakukan sebagai wujud Iman dan Islam sehingga kita termasuk orang-orang yang selalu berbuat baik dan mendapat akhir husnul khotimah. Amin

Sebagaimana Firman Allah:

يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”. (QS. Ali Imran 102).

Para Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah...

Syaikh ‘Izzuddin Ibn Abdus Salam, di dalam Kitab Maqoshidus Shoum, mengatakan bahwa diantara tujuan, fadhilah puasa Ramadhan yaitu untuk mendidik hawa nafsu agar terbiasa menjalankan amal-amal yang baik selama bulan Ramadhan.

Dengan demikian, spirit ibadah selama bulan Ramadhan bisa terus dilaksanakan hingga 11 bulan berikutnya pasca Ramadhan.

Mengapa nafsu harus didik serta diarahkan agar mau menjalankan ibadah, khususnya di bulan Ramadhan?

Salah satu alasan yaitu karena Nafsu kita mempunyai kecenderungan mengajak pada hal-hal yang tidak baik, sulit, bahkan menolak diajak beribadah. Hal ini berdasarkan Firman Allah dalam Surat Yusuf ayat 53:

وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Al-Imam al-Ghazali juga mengatakan:

السَّعَادَةُ كُلُّهَا فِي أَنْ يَمْلِكَ الرَّجُلُ نَفْسَهُ وَالشَّــقَــاوَةُ فِي أَنْ تَمْـلِـكَـــهُ نَفْـسُــــهُ

“Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya. Kesengsaraan adalah saat seseorang dikuasai nafsunya.”

Para Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah...

Oleh karena itu, mari kita mendidik nafsu di bulan Ramadhan ini, dipaksa serta dibiasakan menjalankan sholat berjamaah, membaca Al Qur’an, qiyamullail, sholat tarawih, shodaqah dan ibadah-ibadah lainnya.

Pada bulan Ramadhan ini, melalui lapar dan haus, nafsu lebih mudah untuk dididik.

Syaikh Muhyidin Ibn al-Arabi dalam kitab al-Futuhat al-Makkiyah mengisahkan, bahwa ketika nafsu pertama kali diciptakan, Allah mengatakan; “Hai nafsu, kamu siapa? Dan Aku Siapa?” Jawab nafsu; “Aku ya Aku, Kamu ya kamu”.

Akhirnya Allah memberi hukuman kepada nafsu dengan dilaparkan (puasa) hingga seribu tahun. Setelah itu kemudian ditanya lagi oleh Allah; “Hai nafsu, kamu ini siapa? Dan Aku ini Siapa?”. Jawaban nafsu sudah berubah; “Aku makhlukmu dan hambamu. Engkaulah tuhanku”.

Atas dasar Syaikh Muhyidin Ibn al-Arabi itulah, bulan Ramadhan menjadi momentum yang paling tepat untuk menundukkan nafsu kita, kita paksa agar mau menjalankan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang buruk.

Bulan Ramadhan merupakan laboratorium yang dirancang oleh Allah untuk menundukkan nafsu. Ramadhan juga menjadi potret atau gambaran kehidupan kita dalam 11 bulan selanjutnya.

Artinya, seperti apa model dan kualitas ibadah kita setelah Ramadhan, bisa dilihat dari kebiasaan kita selama bulan Ramadhan.

Apabila di bulan Ramadhan tersebut bisa istiqomah menjalankan sholat jamaah, Ingsya Allah 11 bulan setelah Ramadhan kita bisa menjalankan sholat secara berjamaah.

Begitu juga apabila selama bulan Ramadhan bisa rutin atau istiqomah melakukan tadarus, membaca Al Qur’an, Ingsya Allah 11 bulan setelah Ramadhan kita juga bisa melakukan tadarus dan ibadah-ibadah lainnya.

Para Hadirin Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah...

Nabi Muhammad SAW bersabda:

رُبَّ صَـائـِمٍ لَـيـْسَ مِنْ صِيَامِـهِ اِلَّا اْلـجُـوْعَ وَاْلـعَطَشَ

“Banyak orang yang berpuasa, dan dari puasanya itu tidak mendapat-apa kecuali hanya lapar dan dahaga,” (HR. An Nasai, Ibn Majah lan Al Hakim).

Sabda Nabi Muhammad SAW tersebut memberikan isyarat serta pelajaran bahwa hakikat puasa tidak hanya menghindarkan nafsu dari sifat-sifat yang tidak baik. Tapi, selama Ramadhan kita juga harus mengajak lisan, penglihatan, telinga dan anggota tubuh lainnya untuk berpuasa.

Telinga, kita ajak puasa untuk menjauhi dari pendengaran yang tidak baik. Begitu juga dengan anggota tubuh lainnya. Kita ajak untuk meninggalkan perbuatan dosa, maksiat serta angkara murka.

Hadirin kaum Muslimin Rahimakumullah...

Semoga Allah memberikan pertolongan dan petunjuk kepada kita semua, sehingga bisa menjalankan kewajiban puasa dengan ringan serta kita mendapatkan keberkahan, kemuliaan, dan ampunan dari Allah SWT terutama di bulan Ramadhan.

بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ* وَنَفَعَنِي وَإِيَّا كُمْ بِااْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ* إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ * قَالَ تَعَالَى وَهُوَ أَصْدَقُ اْلقائِلِيْنَ* أَعُـوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ* بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ * مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً* وَقُلْ رَبِّ اْغفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِيْنَ*

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Bagikan 3 Amalan Pokok di Bulan Ramadhan yang Disyariatkan Nabi Muhammad SAW

Khutbah II

اَلْحَمْدُ ِللهِ, اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي خَلَقَ اْلأَشْيَآءَ* أَحْمَـدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدَ مَنْ عُفِيَ مِنَ الْبَلاَءِ* أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لآ شَـرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِيْ قَائِلَهَـا يَوْمَ الْجَـزَاءِ* وَأَشْـهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَتْقَى اْلأَتْقِيآءِ*أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الرُّسُلِ وَاْلأَنْبِيآءِ* وَعَلَى آلِهِ الْكَرَمآءِ* وَأَصْحَابِهِ اْْلأَصْفِيآءِ* وَمَنْ تُبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ اللِّقَاءِ* أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَأَشْـكُرُوْهُ عَلَى تَوَالِي النَّعَمآءِ

* وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَمَرَكُمْ أَمْرًا عَمِيْمًا* فَقَالَ جَلَّ جَلاَلُهُ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ* يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا* اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ* وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ* وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ* وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ*

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ* وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ* إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُّجِيْبُ الدَّعَوَاتِ* اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَئِمَتَنَا وَأُمَّتَنَا* وَقُضَاتَنَا وَعُلَمَاءَنَا وَفُقَهَاءَنَا* وَمَشَايِخَنَا صَلاَحًا تَامًّا عَامًّا وَاجْعَلْنَا هُدَاةَ مُهْتَدِيْنَ* اَللَّهُمَّ اْنصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ* وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ* أَللَّهُمَّ أَهْلِكْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ* وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ* وَفُكَّ أَسْرَ الْمَأْسُوْرِيْنَ* وَفَرِّجْ عَنِ الْمَكْرُوْبِيْنَ* وَاقْـضِ الدَّيْنَ عَلَى الْمَدْيُوْنِيـْنَ* وَاكْتُبِ اللَّهُمَّ السَّلاَمَةَ عَلَيْنَا* وَعَلَى الْغُزَّاةِ وَالْمُجَاهِدِيْنَ وَالْمُسَافِرِيْنَ* إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ* اَللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ* وَالْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ* وَاْلفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَة* وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ* مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ* مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً* وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً* إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ* رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بالإِيـْمَانِ*وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْم

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي الْقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Demikian itulah teks khutbah Jumat bulan Ramadhan singkat terbaru 2023 terbaik, yang menyentuh hati dengan judul Mendidik Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan.

Semoga bermanfaat, Wallahu A'lam Bishawab. ***

Editor: Riska Haryani

Sumber: KhutbahSingkat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x